Megawati Soekarnoputri Soroti Konsep Perubahan dalam Kepemimpinan Presiden Indonesia
Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), mengekspresikan keheranannya terhadap konsep perubahan yang sering terjadi saat pergantian kepemimpinan presiden dalam lima tahunan.
Jakarta, (afederasi.com) - Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), mengekspresikan keheranannya terhadap konsep perubahan yang sering terjadi saat pergantian kepemimpinan presiden dalam lima tahunan. Bagi Megawati, setiap presiden seharusnya melanjutkan konsep yang telah dicanangkan oleh presiden sebelumnya, demi menjaga kesinambungan pembangunan negara.
"Nah Indonesia adil makmur itu tidak akan terwujud, ah ini toh, apabila pemimpinnya lahir tanpa kesinambungan. Hanya kurun waktu 5 tahunan periode pemilu," ujar Megawati dalam pidatonya di penutupan Rakernas IV PDIP, Jiexpo Kemayoran, seperti yang dikutip pada Senin (2/10/2023) seperti yang dilansir dari suara.com media partner afederasi.com.
Megawati juga menyoroti perlunya pemimpin masa depan untuk meneruskan konsep yang telah ada, bukan mengubahnya. Ia bertanya, "Tapi kan konsep ke depannya, siapa yang jadi presiden dia harus melakukan itu, meneruskan itu. Bukan siapa jadi presiden, diubah. Lah gimana kapan mau majunya?," sambungnya.
Selain itu, Megawati mengkritik tindakan presiden yang tidak melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh presiden sebelumnya dan malah membawa konsep perubahan. Menurutnya, hal tersebut hanya akan menghasilkan dansa politik yang tidak produktif bagi bangsa.
"Lah itu yang saya bilang berdansa. Nanti ke sana, ke depan udah baik dirubah ke belakang lagi. Diubah lagi. Aduh saya sampai pusing kadang-kadang. Ini gimana sih maunya Republik ini," tuturnya dengan nada heran.
Megawati juga memberikan pandangan tentang pentingnya seorang presiden merancang visi misi jangka panjang yang mencakup seluruh lapisan masyarakat, dari presiden hingga kepala desa. Ia berbicara tentang pembangunan yang harus konsisten dari tingkat nasional hingga daerah, sehingga setiap pemimpin masa depan harus memastikan kelangsungan konsep tersebut.
"Saya bilang pada Pak Jokowi, bayangkan dari presiden, itu bikin visi misi itu sampai ke kepala desa. Ini Harus dikoreksi, nanti kita harus koreksi, kenapa? Pasti dari visi misi presiden ke kepala desa, pasti beda dong. Dari sisi daerahnya dari waktu kerjanya dan lain sebagainya," ujarnya.
"Sehingga dengan demikian yang harus kita bikin adalah sebuah perjalanan konsep Indonesia Raya ke depan itu adalah dengan sebuah visi misi ataupun apapun namanya, itu akan merupakan jangka panjang. Sehingga siapapun pemimpin akan datang, dia harus menjalankan hal itu," tambah Megawati, dengan harapan agar Indonesia terus melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik. (mg-3/mhd)
What's Your Reaction?


