Marak Pengiriman Motor Diduga Bodong ke Kangean, Petugas Pelabuhan Diduga Tutup Mata
Situbondo (afederasi.com) – Jelang Ramadan dan Lebaran, aktivitas pengiriman sepeda motor diduga bodong ke Pulau Kangean, Madura, semakin marak di Pelabuhan ASDP Jangkar, Situbondo. Jumat pagi (28/2/2025), berbagai jenis motor melenggang bebas tanpa pemeriksaan ketat dari petugas, seolah-olah hanya kendaraan biasa milik penumpang umum.
Fenomena ini membuat pengguna jasa kapal resah. Kuota keberangkatan mereka sering berkurang akibat banyaknya motor yang diangkut, menyebabkan antrean tiket semakin panjang dan lama.
"Saya sudah beli tiket motor dan penumpang, tapi disuruh balik lagi dari dermaga ke loket. Sementara itu, motor-motor yang dikirim begitu mudah masuk tanpa pemeriksaan petugas," keluh salah satu pengguna jasa yang enggan disebutkan namanya.
Praktik pengiriman motor ini dilakukan secara sistematis oleh kelompok beranggotakan dua hingga lima orang. Setiap motor yang dimasukkan ke kapal telah dimodifikasi nomor polisinya agar sesuai dengan STNK dari kendaraan lain. Setelah meletakkan motor di kapal, mereka kembali ke dermaga dengan berjalan kaki untuk membawa unit lain. Anehnya, petugas kapal terlihat membiarkan aktivitas ini tanpa pemeriksaan lebih lanjut.
"Lihat itu, sebelum jam 7 pagi sudah mulai masuk. Motor-motor ini pasti diparkir di ujung kapal sebelum kendaraan penumpang lain naik. Nomor polisinya masih baru dan hanya ada di bagian depan," ujar seorang pengguna jasa pelabuhan.
Menurut keterangan sejumlah penumpang, praktik pengiriman motor diduga bodong ini bukan hal baru di Pelabuhan ASDP Jangkar. Motor-motor tersebut diyakini menggunakan STNK serta nomor polisi palsu, bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki dokumen resmi sama sekali. Kondisinya yang masih baru semakin memperkuat dugaan bahwa kendaraan tersebut hasil tindak kejahatan.
Menanggapi laporan ini, Kanit Reskrim Polsek Jangkar Bripka Ivan mengaku akan segera melakukan penyelidikan.
"Kami belum memonitor, tapi masukan dari pengguna jasa ini akan segera kami tindak lanjuti," ujarnya melalui pesan singkat saat dikonfirmasi.
Meski demikian, hingga kini belum ada tindakan konkret dari pihak berwenang untuk menghentikan maraknya pengiriman motor ilegal ini. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, benarkah petugas pelabuhan tutup mata terhadap praktik ilegal yang sudah berlangsung lama ini? (mus/dn)
What's Your Reaction?


