Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Pamer Peningkatan Produksi Beras dan Mundur dari Jabatan Mentan
Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengucapkan pamit setelah mengundurkan diri akibat terjerat dalam kasus korupsi.
Jakarta, (afederasi.com) - Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengucapkan pamit setelah mengundurkan diri akibat terjerat dalam kasus korupsi. Dalam pertemuan tersebut, Syahrul Yasin Limpo memberikan informasi kepada Jokowi mengenai peningkatan produksi beras di dalam negeri selama tahun 2022.
Menurut Syahrul Yasin Limpo, produksi komoditas pangan berupa beras mengalami peningkatan signifikan sekitar ratusan ribu ton pada tahun 2022 lalu.
"Produksi beras nasional mengalami kenaikan sebanyak 0,18 juta ton dari tahun 2021 ke 2022, mencapai total 31,54 juta ton pada tahun 2022," ungkap Syahrul dalam pernyataannya yang dikutip pada Senin (9/10/2023).
Beliau juga melaporkan bahwa produksi sejumlah komoditas pangan pokok juga mengalami peningkatan dari tahun 2019 hingga 2022, antara lain jagung, cabai, bawang merah, daging ayam ras, telur, dan sebagainya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat luas panen padi pada tahun 2022 mencapai 10,45 juta hektar atau meningkat sebesar 0,39% dibandingkan dengan tahun 2021.
Selain itu, data produksi padi tahun 2022 mencatat produksi sebesar 54,75 ton GKG. Jika dihitung sebagai beras, produksi beras pada tahun 2022 sekitar 31,54 juta ton atau naik sebanyak 0,59% dibanding tahun 2021.
Mengenai keputusannya untuk mundur dari jabatan Mentan, Syahrul Yasin Limpo, politisi dari Partai NasDem, memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri secara resmi. Pengajuan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno melalui surat.
"Saya sore hari ini datang meminta waktu Bapak Presiden dan diberi kesempatan melalui Mensetneg, Pak Pratik untuk menyampaikan usul dan surat pengunduran diri saya sebagai menteri," katanya, Kamis (5/10/2023).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk mundur dari posisi Mentan, yakni untuk dapat memfokuskan diri dalam menghadapi proses hukum yang saat ini dihadapinya, setelah namanya terseret dalam kasus di KPK.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


