Komitmen Ganjar-Mahfud untuk Kesetaraan Difabel, Dari Aksesibilitas Hingga Upah Layak
Pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, telah menegaskan komitmen mereka untuk memperhatikan nasib kelompok disabilitas atau difabel demi mewujudkan kesetaraan dalam masyarakat.
Jakarta, (afederasi.com) - Pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, telah menegaskan komitmen mereka untuk memperhatikan nasib kelompok disabilitas atau difabel demi mewujudkan kesetaraan dalam masyarakat.
Dalam kampanyenya, Ganjar dan Mahfud menekankan prinsip utama No One Left Behind, yang menandakan ketidakbolehan meninggalkan siapapun di belakang.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro, memberikan penegasan terkait komitmen tersebut.
Seno menyatakan bahwa pasangan ini tidak hanya berbicara, melainkan juga bertindak nyata untuk memberdayakan kelompok difabel.
"Prinsip utamanya adalah No One Left Behind. Tidak boleh ada yang ditinggalkan. Kawan-kawan difabel pun harus berdaya. Maka yang diperjuangkan Pak Ganjar adalah dari yang mendasar terlebih dahulu: aksesibilitas di ruang publik," ujar Seno seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, pada Rabu (6/12/2023).
Seno menjelaskan bahwa konsep aksesibilitas yang diusung oleh Ganjar - Mahfud melibatkan perhatian terhadap infrastruktur, seperti penataan gedung agar dapat memudahkan kaum difabel dalam beraktivitas sehari-hari.
Dalam konteks ini, Seno juga menyampaikan perhatian terhadap pernyataan istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, yang terkejut dengan pendapatan rendah yang diterima oleh sebagian kawan difabel.
Menurut Seno, Ganjar memiliki niat untuk mendorong perusahaan-perusahaan agar memberikan perlakuan yang setara terhadap gaji pekerja difabel.
"Bu Atikoh menyampaikan keterkejutannya saat mendengarkan bahwa banyak kawan difabel yang digaji di bawah UMR. Maka ini akan diperjuangkan. Pak Ganjar menyampaikan bahwa bagi perusahaan-perusahaan yang mau merekrut kawan difabel dan menggaji dengan layak, akan diberi insentif dan bantuan dari pemerintah," paparnya.
Lebih lanjut, Seno mengungkapkan bahwa Ganjar - Mahfud tidak hanya berhenti pada janji kampanye, melainkan juga aktif mendengar pandangan, masukan, dan aspirasi dari para pakar, aktifis, kelompok akademisi, dan stakeholders lainnya. Salah satu tokoh yang terlibat dalam tim ini adalah Angkie Yudistia, yang secara konsisten memberikan masukan yang berharga.
"Secara prinsip, paradigmanya harus berubah. Harus dengan cara pandang affirmative action. Memberikan afirmasi dan keistimewaan dalam merancang kebijakan," tegas Seno menegaskan komitmen pasangan Ganjar - Mahfud untuk mewujudkan kesetaraan bagi kelompok difabel dalam segala aspek kehidupan.(mg-3/jae)
What's Your Reaction?