Jelang Bulan Suro Tradisi Cuci Keris Pusaka Berkah bagi Perajin Warangka

24 Jun 2025 - 15:08
Jelang Bulan Suro Tradisi Cuci Keris Pusaka Berkah bagi Perajin Warangka
Perajin warangka yang beroperasi di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (24/06/2025). (foto : Santoso /afederasi.com)

Jombang, (afederasi.com) - Menjelang bulan  Suro, tradisi mencuci keris pusaka menjadi berkah bagi perajin warangka atau sarung keris di Jombang. Ramainya pesanan membuat omzet mereka melonjak hingga tiga kali lipat dalam satu pekan terakhir.

Fachrur Rochman, seorang perajin warangka yang beroperasi di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa menjelang bulan Suro, omzet penjualan warangka buatannya meningkat signifikan.

 "Hari biasa, pesanan berkisar antara 5 hingga 10 warangka. Namun, menjelang momen Suroan, pesanan bisa naik hampir tiga kali lipat, mencapai 15 warangka per hari, baik untuk pembuatan baru maupun perbaikan. Selain itu, jamasan pusaka juga meningkat, dengan sekitar 150 pusaka yang akan dijamas dalam momen bulan Suro nanti," terangnya kepada media ,Selasa (24/06/2025).

Rochman telah menggeluti pembuatan warangka sejak tahun 2014. Ia menjelaskan bahwa sebelum membuat warangka, ia terlebih dahulu memilih kayu pilihan dan mengukurnya sesuai dengan keris yang akan dibuatkan warangka. "Warangka dibuat sesuai pesanan pelanggan," tambahnya.

Selain membuat warangka, Rochman juga membuka jasa jamasan pusaka. Ia menggunakan berbagai jenis kayu, seperti kayu cendana Jawa dan kayu dari luar pulau, seperti NTT, Kupang, kayu setigi, gaharu, dan nagasari.

"Alhamdulillah, banyak pesanan yang masuk, mulai dari pembuatan warangka, poles warangka, hingga jamasan pusaka. Untuk pelanggan yang memiliki pusaka yang kurang bagus atau rusak parah, saya sarankan untuk diservis. Jamas pusaka biasanya dilakukan satu tahun sekali, dan tahun ini ada kenaikan pesanan sebanyak tiga kali lipat," paparnya.

Rochman juga menyebutkan bahwa pelanggan tidak hanya berasal dari Jombang, tetapi juga dari luar daerah. "Ada yang datang dari Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Surabaya, termasuk pelestari tosan aji di Jawa Timur yang datang untuk melakukan jamasan pusaka," ujarnya.

Mengenai harga, Rochman menjelaskan bahwa tarif bervariasi. Untuk poles pembersihan warangka, harga mulai dari Rp 50 ribu, sedangkan untuk paket lengkap dengan warangka, harganya mencapai Rp 100 ribu. "Harga warangka mulai dari Rp 200 ribu, tergantung jenis bahan kayunya. Semakin bagus kayunya, semakin mahal harganya. Kami tidak hanya membuat warangka untuk keris, tetapi juga untuk tombak dan pusaka lainnya," pungkasnya.

Dengan meningkatnya permintaan menjelang bulan Suro, para perajin warangka di Jombang berharap tradisi ini terus dilestarikan dan memberikan berkah bagi mereka.

Tradisi mencuci keris pusaka pada malam satu Suro tidak hanya menjadi ritual spiritual, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi perajin warangka di Jombang. Dengan meningkatnya permintaan, diharapkan para perajin dapat terus berinovasi dan menjaga kualitas produk mereka, sehingga tradisi ini dapat terus hidup dan berkembang. (san) 

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow