Jejak Mbok Suwi, Pengasuh Bung Karno yang Terlupakan Kini Terungkap di Ploso Jombang

24 Jun 2025 - 17:45
Jejak Mbok Suwi, Pengasuh Bung Karno yang Terlupakan Kini Terungkap di Ploso Jombang
Arif Yulianto TACB Kabupaten Jombang saat berada di makam mbok Suwi di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Jawa Timur,Selasa (24/06/2025).( Foto : Istimewa).

Jombang, (afederasi.com) – Potongan sejarah tentang masa kecil Ir. Soekarno atau Bung Karno kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, sorotan tertuju pada sosok Mbok Suwi, perempuan sederhana dari Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang, yang ternyata pernah mengasuh Sang Proklamator sejak usia enam hari.

Cerita yang selama ini hanya beredar dari mulut ke mulut itu akhirnya menemukan titik terang, berkat penuturan Abdul Hamid (68), cucu angkat Mbok Suwi. Dalam wawancara yang dilakukan Selasa (24/06/2025), Hamid mengungkap bagaimana Mbok Suwi diminta untuk mendampingi keluarga Raden Soekeni Sosrodihardjo ayah Bung Karno sejak menjelang kelahiran anak pertamanya.

“Dulu saya sering mendengar kisah itu saat ibu saya, Bu Sa’amah, ngobrol dengan Nyai Suwi. Waktu itu diceritakan bahwa Nyai Suwi mulai mengasuh Bung Karno sejak berusia enam hari,” ungkap Hamid.

Mbok Suwi, yang dikenal berkulit kuning langsat dan berperawakan tinggi, tak memiliki anak kandung. Ia kemudian mengangkat Sa’anah, ibu Abdul Hamid, sebagai anak asuhnya. Hamid juga mengingat bahwa Mbok Suwi wafat sekitar tahun 1964.

Kisah ini diperkuat oleh kesaksian Mursyid (77), warga asli Rejoagung. Ia mengaku pernah bertemu dengan Mbok Suwi saat masih kanak-kanak. “Waktu itu saya usia 10 tahun. Saya masih ingat, dia tinggi, kulitnya kuning, dan rambutnya sudah memutih,” kenangnya.

Keberadaan makam Mbok Suwi sempat tidak banyak diketahui publik, hingga akhirnya ditemukan kembali pada tahun 2024 oleh penelusur sejarah Binhad Nurrohmat bersama keluarga Persada Soekarno dari Wates, Kediri. Lokasinya berada di kompleks makam Balong Jati, Desa Rejoagung, tempat yang kini mulai menyedot perhatian para pecinta sejarah.

Sebagai catatan sejarah, Raden Soekeni ditugaskan sebagai mantri guru di Sekolah Ongko Loro Ploso pada 28 Desember 1901. Di Ploso inilah keluarga kecil itu menetap selama hampir enam tahun, sebelum akhirnya pindah ke Sidoarjo pada November 1907.

Penemuan kisah Mbok Suwi bukan sekadar nostalgia sejarah. Ia membuka kembali memori tentang orang-orang kecil yang turut menjadi bagian penting dari perjalanan hidup seorang tokoh besar. Sosok pengasuh ini, meski tak dikenal dalam buku sejarah formal, memainkan peran emosional yang tak ternilai dalam kehidupan Bung Karno kecil.

Kini, jejak Mbok Suwi bukan lagi sekadar cerita turun-temurun, melainkan bagian penting dari mosaik sejarah yang semestinya mendapat tempat dalam narasi besar perjalanan bangsa. (san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow