Gibran: Calon Wakil Presiden yang Menuai Sorotan dan Elektabilitas Tinggi
Gibran Rakabuming Raka, setelah diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, menyampaikan pesan penuh keyakinan.
Jakarta, (afederasi.com) - Gibran Rakabuming Raka, setelah diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, menyampaikan pesan penuh keyakinan. "Tenang saja Pak Prabowo, saya sudah ada di sini," kata Gibran dengan percaya diri saat pertama kali berpidato, seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Kehadiran Gibran dalam kontestasi politik Pilpres 2024 mendapat sorotan tajam, terutama dari pihak-pihak di dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud Md sebagai pasangan capres-cawapres.
Sikap Gibran yang belum jelas di PDIP menjadi bahan kritik dari kader dan simpatisan partai tersebut. Meskipun telah diumumkan sebagai cawapres Prabowo, Wali Kota Solo ini belum secara resmi menyatakan pengunduran diri atau pemecatan dari PDIP.
Terkait status Gibran di PDIP, Ketua DPP PDIP Puan Maharani belum memberikan klarifikasi yang pasti. "Yang jelas sekarang cawapresnya Mas Prabowo," ungkap Puan.
Namun, Gibran juga dihadapkan pada tantangan lain, yaitu keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengizinkan calon presiden dan wakil presiden dengan batas usia yang lebih muda. Gibran, anak dari Presiden Joko Widodo, disebut-sebut sebagai salah satu yang akan memanfaatkan kesempatan ini.
Meskipun kontroversial, survei elektabilitas menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran memiliki keunggulan dibandingkan dua pasangan pesaing lainnya, yaitu Ganjar-Mahfud Md dan Anies-Muhaimin.
Hasil survei dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menyatakan bahwa Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin dengan elektabilitas sebesar 40,2 persen. Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud memiliki elektabilitas sebesar 34,5 persen, dan pasangan Anies-Cak Imin mendapat dukungan sebesar 19,3 persen. Meskipun ada sebagian responden, sekitar 6 persen, yang masih ragu-ragu dalam menentukan pilihan mereka.
Jika pemilihan putaran kedua antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud terjadi, survei LSJ menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran akan unggul dengan dukungan sebesar 52,8 persen, sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud hanya mendapatkan 40,1 persen dukungan. Meskipun ada 7,1 persen responden yang masih ragu atau belum memutuskan pilihan mereka.
Ketika melibatkan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam putaran kedua, hasil survei menunjukkan Ganjar-Mahfud MD unggul dengan elektabilitas 48,4 persen, sementara pasangan Anies-Muhaimin meraih 43,3 persen dukungan.
Survei LSJ dilakukan antara tanggal 18-26 Oktober 2023 dengan melibatkan 1.200 responden dari 38 provinsi. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik acak bertahap (multistage random sampling) dengan wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki margin of error sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (mg-3/jae)
What's Your Reaction?


