Ganjar Pranowo Soroti 'Drakor' dalam Sambutannya, TKN Prabowo-Gibran Merespons
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merasa tidak menyangka ketika Ganjar Pranowo menyelipkan istilah "drakor" dalam sambutannya pada acara pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Jakarta, (afederasi.com) - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merasa tidak menyangka ketika Ganjar Pranowo menyelipkan istilah "drakor" dalam sambutannya pada acara pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden
Ahmad Doli Kurnia, Komandan Alpha (Teritorial) TKN Prabowo-Gibran, mengungkapkan rasa tidak setuju terhadap pemilihan kata tersebut.
"Ya tadinya kan kita berharap sebenarnya sambutan-sambutan itu yang menyejukkan ya, yang apa namanya, kan suasana malam hari ini kan suasana yang gembira, suasana yang senang, penuh kekeluargaan, penuh persaudaraan gitu," kata Ahmad Doli Kurnia, Komandan Alpha (Teritorial) TKN Prabowo-Gibran, seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Doli menyatakan bahwa momentum pengundian nomor urut seharusnya dimanfaatkan untuk menciptakan suasana yang positif dan persaudaraan di antara para kandidat. Ia mempertanyakan maksud Ganjar Pranowo dalam memberikan sambutan yang terkesan mengkritik situasi politik saat ini.
"Ini sebetulnya harus kita manfaatkan untuk saling ya, saling menjaga gitu. Nah cuma saya enggak tahu tadi maksudnya apa ya," tambahnya.
Sebelumnya, calon presiden Ganjar Pranowo menyampaikan kritiknya terhadap kondisi politik Indonesia, merujuk pada pernyataan Presiden Joko Widodo tentang keberadaan "drakor" dalam politik.
"Beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik publik," kata Ganjar.
Ganjar menilai bahwa drama politik yang mengecewakan seharusnya tidak terjadi, dan ia mengakui mendengar banyak pihak yang kecewa dengan situasi politik saat ini.
Ganjar Pranowo berharap bahwa Pemilu 2024 dapat menjamin keberlangsungan demokrasi di Indonesia, meskipun saat ini demokrasi dinilai belum optimal.
"Rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja," katanya.
Dengan pernyataannya, Ganjar menyoroti pentingnya memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik untuk kebaikan bangsa.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menekankan pentingnya pertarungan gagasan dalam politik, bukan pertarungan perasaan. Dalam pidatonya, Jokowi menyatakan, "Karena saya melihat akhir-akhir ini, yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya." Jokowi menegaskan bahwa pertarungan perasaan dapat menyebabkan masalah dan memperingatkan bahwa baik pemenang maupun yang kalah perlu menjaga sikap yang baik setelah Pemilu.(mg-3/jae)
What's Your Reaction?


