FKUB: Peran Strategis dalam Menjaga Kesejukan dan Kesatuan dalam Pemilu 2024
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), John Wempi Wetipo, telah menyoroti peran kunci yang dimainkan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga stabilitas dan kesejukan Pemilu 2024.
Jakarta, (afederasi.com) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), John Wempi Wetipo, telah menyoroti peran kunci yang dimainkan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga stabilitas dan kesejukan Pemilu 2024. Dalam sambutannya saat membuka Konferensi Nasional ke VIII Forum Kerukunan Umat Beragama 2023 di Suni Garden Lake Hotel Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Senin (23/10/2023), Wempi mengingatkan bahwa FKUB memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan pemilu berjalan dengan aman dan damai.
Wempi menjelaskan bahwa kerukunan umat beragama adalah salah satu elemen kunci dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjelang Pemilu Serentak 2024. Untuk mencapai tujuan ini, dukungan dan keterlibatan aktif dari seluruh komponen masyarakat diperlukan, agar pemilu dapat berlangsung tanpa gangguan dan hambatan, menciptakan atmosfer aman, damai, dan harmonis.
Dalam kesempatan tersebut, Wempi juga memberikan beberapa langkah yang perlu diambil oleh FKUB untuk memastikan kesuksesan Pemilu 2024. Ini termasuk pemetaan potensi permasalahan yang dapat mengancam kerukunan umat beragama serta upaya mitigasi dan pencarian solusi untuk permasalahan yang berkaitan dengan aspek keagamaan.
Selain itu, FKUB perlu mengidentifikasi dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal yang mendukung kerukunan umat beragama. Langkah penting lainnya adalah terus memperkuat pemahaman dan praktik keagamaan yang harmonis, damai, dan toleran di kalangan masyarakat.
Wempi juga menekankan pentingnya mendorong umat untuk menghindari ujaran kebencian dan tindakan yang bersifat kebencian serta permusuhan yang berakar dari agama, suku, atau golongan dalam konteks Pemilu 2024.
Lebih lanjut, Wempi menggarisbawahi bahwa para tokoh agama memiliki peran krusial sebagai penengah dan pembawa pesan damai bagi masyarakat Indonesia. Baik mereka yang tergabung dalam FKUB, majelis agama, organisasi keagamaan, maupun tokoh-tokoh agama yang secara kultural berinteraksi dengan masyarakat, semuanya memiliki peran serupa dalam memberikan kontribusi untuk kebaikan bangsa.
Wempi berpendapat bahwa para tokoh agama tidak hanya harus fokus pada urusan keagamaan dan keumatan, tetapi juga diharapkan dapat memberikan pandangan mereka terkait masalah bangsa, termasuk ideologi, kebangsaan, politik, ekonomi, dan aspek sosial budaya. Semua ini akan membantu dalam menyelesaikan beragam permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Wempi dengan tegas menegaskan bahwa FKUB memiliki peran krusial, terutama mengingat tantangan politik identitas yang mungkin muncul dalam Pemilu 2024. Dia berharap bahwa melalui konferensi ini, kerukunan umat beragama akan terus terjaga dan mendukung terciptanya Pemilu 2024 yang damai dan aman.
Dia menyimpulkan dengan mengatakan, "Biarlah orang-orang politik yang berpolitik, pimpinan agama mari kita memikirkan kedamaian terhadap umat yang kita bimbing." seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com. Dengan demikian, peran FKUB dan para tokoh agama menjadi kunci dalam menjaga kesejukan dan stabilitas dalam Pemilu mendatang. (mg-1/mhd)
What's Your Reaction?


