Enam Bulan Mangkrak, Ratusan Warga Gresik Unjuk Rasa Proyek Jembatan Antar Desa
Gresik, (afederasi.com) - Ratusan warga Desa Tenggorokan Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik, Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di atas jembatan desa setempat, kamis (14/03/2024).
Aksi demo ini dilakukan karena warga desa sudah geram proyek Jembatan Kabupaten yang melintasi didesa Tenggor tersebut mangkrak selama 6 bulan dan tak kunjung dikerjakan.
Warga yang geram dan marah ini, ramai-ramai membentangkan sejumlah banner yang berisi tuntutan di atas jembatan mangkrak yang merupakan jalur utama aktivitas warga tersebut.
Selain itu warga juga menyegel alat berat, milik kontraktor proyek yang berada dilahan pertanian warga tak jauh dari lokasi proyek jembatan.
Warga juga mengancam akan membongkar jembatan, pasalnya aktivitas ekonomi terganggu. Terutama para siswa desa setempat yang jarang masuk sekolah, karena harus berputar sejauh tiga kilometer melintasi desa lain.
Aksi demo ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa tenggor Kecamatan Balongpanggang Gresik Kowianto. Bahkan karena saking kesalnya, Kowianto sampai melepas bajunya sambil berorasi di atas jembatan.Tak hanya kepala desa, emak-emak warga desa juga ikut demo juga turut geram.
" Jembatan tenggor yang berbatasan dengan desa pacuh ini merupakan akses utama antar desa," ujar Kowianto.
Akibat mangkraknya jembatan antar desa ini, sangat menganggu aktifitas warga terutama para pelajar yang akan berangkat sekolah karena harus berputar jauh mencari jalan lain sejauh tiga kilometer.
Selaku Kepala Desa Kowianto menegaskan jika pihak kontraktor tak segera merespon, pihaknya bersana warga mengancam akan membongkar jembatan sepanjang 8 meter dengan lebar 6 meter tersebut.
"ini warga protes menuntut progres jembatan sudah lama sekali enam bulan tidak ada progres berkali kali warga mengeluh dampak utama ya perekonomian warga mas, anak-anak malas sekolah karena harus putar jauh," tandas Kowianto.
Sementara Darsi, salah satu warga Tenggor yang turut aksi mengungkapkan aksi demo warga ini dikarenakan sudah 6 bulan ini, jembatan yang pengerjaannya mencapai 50 persen tersebut, tak terlihat progresnya kapan akan selesai.
" Saya marah pak, kasihan anak tidak mau sekolah gara gara jembatan malas putar jauh, harga BBM mahal, ya segera kalau bisa sebulan hari raya diselesaikan," ungkap Darsi.
Ironisnya, sejak dibangun sekitar pertengahan bulan september 2023 lalu, pihak desa menyebutkan sama sekali tak pernah diajak komunikasi oleh pihak kontraktor.
Bahkan, Kepala Desa Tenggor mengaku tidak mengetahui dan tidak mengenal pihak kontraktor jembatan. Selama pembangunan jembatan tersebut sudah berganti kontraktor sebanyak tiga kali.
Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Tenggor dalam hal ini, sudah melapor ke Dinas Bina Marga (PUTR) Kabupaten Gresik. Pihak Dinas Bina Marga dan PUTR pun telah menjanjikan akan segera mengirim surat teguran ke pihak kontraktor.
Dalam hal ini, Pihak Pemdes Tenggor pun telah mengirimkan surat Simasi dan meminta jembatan penghubung antar desa tersebut bisa diselesaikan sebelum lebaran hari raya Idul Fitri mendatang
Dalam aksi demonya, warga Desa Tenggor mengancam akan mengerahkan massa lebih besar bahkan mengultimatum akan membongkar jembatan apabila pembangunannya tidak segera dituntaskan. (frd)
What's Your Reaction?


