Ekspansi Global, Balad Grup Mantapkan Indonesia sebagai Kiblat Perikanan Budidaya

Situbondo, (afederasi.com) – HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, pengusaha muda asal Situbondo sekaligus Owner Balad Grup, terus memperluas ekspansi bisnis perikanan budidaya di kancah internasional. Setelah menjelajahi Vietnam, Cina, Hongkong, dan Singapura, kini langkah besar berikutnya tertuju ke Shenzhen, Cina.
"Besok saya akan melanjutkan ekspor lobster ukuran 50 gram ke Cina melalui Hongkong. Selain itu, perjalanan ini juga untuk memperkuat kerja sama bisnis lainnya," ujar pria yang akrab disapa Haji Lilur, Minggu (2/3/2025).
Tak hanya mengembangkan bisnis lobster, Balad Grup juga tengah gencar membudidayakan rumput laut. Bahkan, perusahaan ini berencana membangun smelter atau pabrik pengolahan rumput laut di Sumenep dan Situbondo.
"Saat ini, kami sudah memasang hingga 80.000 keramba untuk budidaya dua miliar ekor lobster. Selain itu, ekspor rumput laut juga akan kami proses ke pasar Cina, Hongkong, dan Singapura," lanjutnya.
Balad Grup menetapkan Gugusan Teluk Kangean sebagai pusat utama pengembangan usaha perikanan budidayanya. Di wilayah ini, perusahaan akan membudidayakan berbagai komoditas unggulan, seperti lobster, kerapu, kerang, kepiting, teripang, anggur laut, rajungan, dan udang, dengan total area mencapai 90.000 hektare dari luas keseluruhan 121.000 hektare.
"Budidaya lobster akan dilakukan di 16 teluk dengan total luas 8.000 hektare, sementara budidaya rumput laut mencakup area 50.000 hektare yang dibagi menjadi 10 blok, masing-masing seluas 5.000 hektare," paparnya.
Dengan ekspansi masif ini, Haji Lilur optimistis Indonesia akan menjadi kiblat baru dunia dalam usaha perikanan budidaya.
"Bismillahi wa ‘ala millati Rasulillah. Demi Allah, bumi aku taklukkan untuk kemanusiaan," pungkasnya.(vya/dn)
What's Your Reaction?






