DPR Desak Pemerintah Cegah Lonjakan Covid-19 dan Pneumonia di Libur Nataru

Komisi IX DPR RI memperkuat desakan kepada Pemerintah untuk merumuskan strategi pencegahan penyebaran virus Covid-19 dan Pneumonia, khususnya menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

14 Dec 2023 - 13:41
DPR Desak Pemerintah Cegah Lonjakan Covid-19 dan Pneumonia di Libur Nataru
Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina. (Dok: DPR)

Jakarta, (afederasi.com) - Komisi IX DPR RI memperkuat desakan kepada Pemerintah untuk merumuskan strategi pencegahan penyebaran virus Covid-19 dan Pneumonia, khususnya menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang terus meningkat, disuarakan oleh anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina.

"Kondisi saat ini menunjukkan peningkatan kasus Covid-19 dan potensi wabah pneumonia yang dapat meluas akibat lonjakan kerumunan dan mobilitas yang tinggi selama liburan," ungkap Arzeti Bilbina dalam keterangan tertulis seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, pada Rabu, (13/12/2023).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35 sampai 40 kasus. Sementara itu, pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai antara 60 sampai 131 orang, dengan 2 pasien Covid-19 dilaporkan meninggal dunia di Jakarta.

Kemenkes juga mencatat provinsi Jawa Barat sebagai pusat kasus Pneumonia, dan DKI Jakarta memiliki tingkat insiden ISPA dan Pneumonia tertinggi akibat kualitas udara yang buruk.

Meskipun terjadi penurunan kasus Pneumonia dan ISPA pada September hingga Oktober 2023, Arzeti mengingatkan bahwa potensi lonjakan tetap ada, terutama selama liburan.

Arzeti menekankan perlunya langkah antisipasi yang optimal dari Pemerintah untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 dan Pneumonia.

"Munculnya kasus Pneumonia misterius yang menyerang anak harus menjadi perhatian serius. Kita tidak boleh main-main karena penyakit ini mengancam anak-anak yang sangat rentan dengan penyebaran virus," tegas Arzeti.

Politisi dari Fraksi PKB ini mendorong Pemerintah untuk meningkatkan kapasitas Rumah Sakit (RS) di seluruh Indonesia, termasuk penambahan tempat tidur, fasilitas perawatan intensif, dan personel medis yang memadai.

Arzeti juga menyoroti perlunya pelatihan bagi tenaga medis, mengingat Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak-anak menurut World Health Organization (WHO).

Arzeti menekankan pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan, baik vaksin Pneumonia maupun vaksin Flu. Dia juga meminta Pemerintah untuk memastikan persediaan peralatan medis mencukupi, termasuk ventilator, alat tes, dan perlengkapan medis lainnya.

"Galakkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, khususnya untuk anak-anak agar terhindar dari penyakit Pneumonia misterius. Vaksinasi juga termasuk booster vaksin Covid-19 untuk seluruh kalangan," paparnya.

DPR melalui Arzeti meminta Pemerintah untuk meningkatkan literasi pencegahan penyakit Pneumonia kepada masyarakat. Ini melibatkan kampanye gaya hidup sehat, penerapan protokol kesehatan, dan perhatian terhadap kebersihan lingkungan.

"Saya juga mengimbau masyarakat untuk menghindari anak-anak dari paparan asap rokok yang bisa menyebabkan Pneumonia bagi anak-anak. Ini demi kesehatan dan keselamatan buah hati kita," ujar Legislator Dapil Jawa Timur I itu.

Arzeti menegaskan perlunya peningkatan kapasitas tes Covid-19 dan pelacakan kontak untuk mendeteksi kasus lebih cepat. Dia mengajak semua pihak, termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pihak swasta, aparat keamanan, dan masyarakat, untuk bekerja sama menjaga diri dan keluarga dari ancaman penyakit.

"Tentunya ini diperlukan sinergitas dari semua stakeholder, kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pihak swasta, aparat keamanan, dan termasuk kesadaran dari masyarakat sendiri untuk menjaga diri dan keluarga dari ancaman penyakit," jelasnya.(mg-3/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow