Dispendikpora Usulkan Bantuan Bagi Sekolah Terdampak Banjir

20 Oct 2022 - 17:49
Dispendikpora Usulkan Bantuan Bagi Sekolah Terdampak Banjir
Nampak salah satu lembaga sekolah di Kecamatan Campurdarat yang terdampak banjir waktu lalu (erin/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) - Dinas Pendidikan, Pemuda, Dan Olahraga (Dispendikpora) Kabupaten Tulungagung telah mengusulkan ke pemerintah kabupaten (pemkab) setempat untuk pemberian bantuan terhadap lembaga sekolah yang terdampak banjir. 

"Saat ini sudah mendapat disposisi dari Pak Bupati, dan kami telah berkoordinasi menunjuk tenaga untuk menghitung berapa kebutuhan dari setiap lembaga," jelas Sekretaris Dispendikpora Kabupaten Tulungagung, Syaifudin Juhri. 

Udin sapaan akrab dari Syaifudin Juhri mengatakan tercatat 10 lembaga sekolah, yang meliputi SD dan SMP yang tersebar di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Campurdarat, Bandung, dan Besuki yang terkena dampak akibat hujan deras mulai awal Oktober lalu. 

Pasalnya di 10 lembaga tersebut telah terjadi kerusakan sarana prasarana (sarpras) yang membutuhkan cukup biaya untuk memperbaikinya. 

Ketika banjir, genangan air juga masuk ke gedung perkantoran sehingga merusak peralatan administrasi seperti kerusakan pada printer, komputer, laptop, meja, dan kursi. 

"Misalnya di SMPN 1 Besuki, sepanjang 60 meter pagarnya telah roboh. Ini harus segera dibenahi untuk mengantisipasi adanya anak bolos dari pintu belakang," ujarnya. 

Menurutnya, pemberian bantuan tersebut bakal disesuaikan sesuai tingkat kerusakan di masing- masing lembaga. Apabila mengalami kerusakan parah maka akan dialokasikan dana di tahun anggaran 2023. Namun untuk yang rusak ringan akan segera diberikan pada sisa waktu tahun anggaran 2022 ini. 

"Kalau kerusakan seperti meja kursi itu bisa diselesaikan oleh internal sekolah. Beberapa sekolah juga ada talut yang melorot," katanya.

Disinggung mengenai taksiran dana yang dibutuhkan, pria ramah ini menjelaskan berdasarkan prediksi untuk pagar sekolah sepanjang 60 meter tersebut membutuhkan sekitar Rp400 juta, untuk pembenahan talut sekitar Rp125 juta, dan beberapa peralatan lain sekitar Rp150 juta. 

"Jadi tidak sampai Rp1 Miliar untuk pembenahan 10 lembaga tersebut," terangnya. 

Udin menambahkan, alokasi anggaran tersebut juga bisa digunakan untuk membuat tanggul di pintu masuk halaman sekolah. Agar, apabila ada banjir kembali tanggul tersebut bisa mencegah masuknya air ke dalam. 

"Pintu ruang kelas juga bisa diberi bendungan agar tinggi. Ya ini sebagai antisipasi apabila terjadi banjir susulan," tandasnya. (er/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow