Diduga Meninggal Tak Wajar, Makam Anak di Trenggalek Dibongkar untuk Dilakukan Autopsi

Trenggalek, (afederasi.com) - Polisi bongkar makam seorang anak di tempat pemakaman umum (TPU) Gunung Cilik, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek untuk keperluan autopsi, Rabu (5/4/2023).

05 Apr 2023 - 17:17
Diduga Meninggal Tak Wajar, Makam Anak di Trenggalek Dibongkar untuk Dilakukan Autopsi
Proses pembongkaran makam anak di Kelurahan Sorodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek (suparni/afederasi.com)

Trenggalek, (afederasi.com) - Polisi bongkar makam seorang anak di tempat pemakaman umum (TPU) Gunung Cilik, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek untuk keperluan autopsi, Rabu (5/4/2023).

Autopsi tersebut dilakukan, lantaran adanya dugaan meninggalnya anak laki-laki berusia lima bulan dianggap tak wajar.

Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino mengatakan, kegiatan autopsi ini merupakan rangkaian penyelidikan karena prosesnya masih dalam tahap penyelidikan.

" Untuk kegiatan autopsi ini dilaksanakan oleh Tim Kedokteran Kepolisian dari Polda Jatim, karena yang bersangkutan yang punya kemampuan dan ke ahlian untuk itu," ungkapnya.

Kemudian untuk hasilnya lanjut AKBP Alith, masih menunggu dari pihak Tim Kedokteran Kepolisian. Dan prosesnya berapa hari dan sebagainya itu di serahkan tim dan yang jelas hasilnya akan disampaikan.

Sedangkan terkait perkembangan penyelidikan, pihaknya belum bisa menyampaikan, karena prosesnya masih tahap rangkaian penyelidikan. 

" Secara utuh dan keseluruhan belum bisa kami sampaikan. Apakah penyebab kematian ini seperti apa yang diduga, atau ada dugaan lain. Makanya ini kita mengambil autopsi untuk mengetahui apa penyebab kematian," imbuhnya.

Sejauh ini tambah AKBP Alith, Polres Trenggalek juga sudah memintai keterangan dari 12 orang saksi.

Sementara itu menurut Mukono (49) orang tua korban menjelaskan, kejadian itu berawal pada 21 Maret 2023 kemarin korban di imunisasi.

Kemudian setelah di imunisasi si anak mengalami panas tinggi. Selanjutnya, pada keesokan harinya dibawa ke bidan setempat dan diberi obat. Akan tetapi panasnya tidak kunjung turun.

Setelah itu pada 23 Maret pagi hari di bawa ke bidan lagi. Kemudian oleh bidan disarankan dibawa ke puskesmas setempat. Melihat kondisi anak, selanjutnya dari puskesmas di rujuk ke RSUD Trenggalek.

" Anak saya ini sebelum meninggal menjalani perawatan intensif di RSUD Trenggalek selama satu hari satu malam," terangnya.

Dari kejadian tersebut tambah Mukono, hingga akhirnya pada 27 Maret 2023 pihaknya melakukan pengaduan ke Polres Trenggalek.

" Saya sangat berterimakasih kepada Kapolres Polres Trenggalek, karena merespon dengan baik. Dan hari ini telah di lakukan autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya anak kami," pungkasnya.(pb/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow