Diduga Asam Lambung Kambuh, Penjual Garam di Kediri Meninggal

13 Mar 2023 - 18:26
Diduga Asam Lambung Kambuh, Penjual Garam di Kediri Meninggal
Petugas kepolisian saat evakuasi korban di Desa Mukuh Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri, Senin (13/3/2023). (foto : Polsek Pagu).

Kediri, (afederasi.com) - Warga Desa Mukuh Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri dihebohkan dengan adanya orang meninggal mendadak di depan toko desa setempat, Senin (13/3/2023) siang.

Korban diketahui bernama Muhammad Rais Burhan (46) penjual garam keliling asal Dusun Gabru Desa Besuk Kecamatan Pagu ini tak sadarkan diri saat tunggu pembayaran. 

Dari informasi yang dihimpun, awalnya korban mendatangi toko milik Ulfatur Rosidah (42) untuk menawarkan barang jualannya berupa garam. Setelah itu, korban pun mengambil barang tersebut dan diserahkan kepada Rosidah. 

Sambil menunggu pembayaran garam, Muhammad Rais duduk bersandar menghadap ke arah utara.

"Korban juga berbicara kalau dirinya merasa tak enak badan dan asam lambungnya sedang kambuh," kata Kapolsek Pagu, AKP Suharsono saat menjelaskan kejadian dari keterangan saksi. 

Dia melanjutkan, ketika hendak menyerahkan uang pembelian garam, pemilik toko melihat korban menguap 1 kali dan sudah tidak sadarkan diri.

Akhirnya Rosidah pun di datangi Agus Malik (55) sepulang dari sawah dan memberikan kabar bahwa korban sedang pingsan, sehingga memberitahukan langsung kepada kepala dusun setempat dan Polsek Pagu serta UPTD Puskesmas Bangsongan.

Usai kejadian itu, pihaknya bersama Tim Inafis Polres Kediri langsung mendatangi lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara (tkp).

"Saat kami periksa bersama korban ini kondisinya sudah meninggal dunia," bebernya.

Petugas kemudian menghubungi keluarganya untuk menyampaikan bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal.

Kemudian, anak kandung korban mendatangi lokasi dan menyampaikan bahwa ayahnya menderita komplikasi darah tinggi, asam lambung, dan jantung sekitar satu tahun.

AKP Suharsono menambahkan, hasil pemeriksaan tenaga kesehatan Puskesmas Bangsongan menyimpulkan bahwa korban meninggal dunia secara wajar karena mengalami sakit yang dideritanya. Selain itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan terhadap tubuh korban.

"Atas kejadian ini keluarga korban menerima musibah dengan iklas dan membuat surat peryataan," tandas AKP Suharsono.(sya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow