Deteksi Dini Penyakit, Dinkes Tulungagung Sasar 183 Ribu Pelajar dalam Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Program ini menyasar siswa mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), dan bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai potensi masalah kesehatan pada anak usia sekolah

30 Jul 2025 - 20:00
Deteksi Dini Penyakit, Dinkes Tulungagung Sasar 183 Ribu Pelajar dalam Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Petugas dari Dinas Kesehatan Tulungagung tengah menguji kemampuan pendengaran siswa dalam rangkaian kegiatan program Pemeriksaaan Kesehatan Gratis (PKG) Sekolah di SDN 03 Rejoagung (deny/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) – Sebanyak 183 ribu pelajar di seluruh Kabupaten Tulungagung menjadi sasaran dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang tengah digencarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Program ini menyasar siswa mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), dan bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai potensi masalah kesehatan pada anak usia sekolah.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Anna Sapri Saripah, menyebutkan bahwa pemeriksaan meliputi berbagai aspek penting, mulai dari status gizi, tekanan darah, kadar gula darah, hingga skrining penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC).

“Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mengetahui kondisi kesehatan anak-anak kita. Selain itu juga bagian dari upaya mencegah penyebaran penyakit, khususnya TBC yang masih menjadi perhatian nasional,” ujar Anna saat memantau pelaksanaan PKG di SDN 3 Rejoagung, Rabu (30/7/2025).

Anna menjelaskan, skrining TBC hanya salah satu dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan. Pemeriksaan lainnya meliputi kesehatan mata, kesehatan mental, kesehatan reproduksi, status imunisasi, hingga deteksi hepatitis B dan C. Untuk pelajar jenjang SMP dan SMA, pemeriksaan juga mencakup anemia, talasemia, serta imunisasi HPV.

“Kami minta siswa bisa menyiapkan riwayat kesehatannya, terutama data imunisasi yang sudah pernah diterima. Ini penting untuk memastikan pemeriksaan berjalan lebih efektif,” ungkapnya.

Program PKG ini ditargetkan rampung pada tahun 2025. Namun, jika belum seluruh siswa terlayani, pelaksanaan akan dilanjutkan pada semester berikutnya sesuai kemampuan masing-masing puskesmas.

“Saat ini data hasil pemeriksaan masih dalam proses input. Nanti hasil lengkap akan disampaikan ke siswa dan juga wali murid untuk ditindaklanjuti jika ditemukan indikasi masalah kesehatan,” tambahnya.

Anna menegaskan bahwa program ini bersifat gratis dan inklusif, terbuka bagi seluruh pelajar tanpa terkecuali. Ia berharap upaya kolektif dari seluruh puskesmas dapat memastikan generasi muda Tulungagung tumbuh sehat secara jasmani maupun mental sejak dini.

“Kalau sehat, tentu akan kita jaga. Tapi jika ada gejala atau risiko penyakit, bisa segera ditangani agar tidak berkembang lebih serius,” pungkasnya.

Dinkes menargetkan seluruh Puskesmas di Tulungagung mulai aktif menjalankan program ini per Agustus 2025 di wilayah kerja masing-masing. Program ini menjadi salah satu strategi konkret daerah dalam memperkuat pondasi kesehatan generasi masa depan.(dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow