Pacitan, (afederasi.com) - Di balik temaram malam Pacitan, semangat kader muda GP Ansor Pacitan menyala terang. Bertempat di Wisma Atlet, momen bersejarah tercipta kala GP Ansor Pacitan menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Dirosah Ula, sekaligus meluncurkan buku “Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah” sebagai pegangan ideologis bagi para penggerak di akar rumput.
Bagi GP Ansor Pacitan, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas organisasi. Ketua PC GP Ansor Pacitan, Zainal Arifin, menyebut pelaksanaan PKD dan Dirosah Ula adalah bentuk khidmah dan kesungguhan dalam membina kader agar tetap teguh dalam tradisi Aswaja an-Nahdliyah. Ia menegaskan, sebanyak 61 peserta — terdiri dari 41 peserta PKD dan 19 peserta Dirosah — adalah generasi yang siap kembali ke PAC masing-masing dan membangun dari bawah.
Zainal menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan oleh GP Ansor Pacitan ini tidak dimaksudkan sebagai intervensi terhadap PAC, tetapi justru sebagai fasilitasi kaderisasi untuk wilayah yang belum mampu menyelenggarakan sendiri. Ini menunjukkan peran aktif GP Ansor Pacitan dalam menjaga kesinambungan dan regenerasi kader yang ideologis dan organisatoris.
Tak hanya kaderisasi, GP Ansor Pacitan turut menghadirkan Ketua PW MDS Rijalul Ansor Jawa Timur, Dr. Ahmad Kafabih. Dalam sambutannya, ia menyebut keterlibatan dalam PKD dan Dirosah sebagai anugerah. Ia menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya niat dan pengorbanan dalam berkhidmah. “Kalau niat hanya untuk pribadi, maka itu bukan khidmah,” ujarnya di hadapan kader GP Ansor Pacitan.
Kegiatan GP Ansor Pacitan ini menjadi lengkap dengan peluncuran buku “Dalil Amaliyah Aswaja” karya Gus Hammam Fathullah HB, Ketua PC MDS Rijalul Ansor Pacitan. Buku ini dirancang sebagai rujukan kader GP Ansor Pacitan dalam berdakwah secara ilmiah, bersanad, dan tetap berpegang pada ajaran para masyayikh pesantren.
Penyerahan buku secara simbolik kepada peserta dan pengurus wilayah menjadi tanda komitmen GP Ansor Pacitan dalam membangun literasi keagamaan kader. Gus Hammam berharap, ke depan buku ini bisa dicetak dalam jumlah besar dan disebarkan ke pesantren-pesantren serta seluruh PAC di bawah naungan GP Ansor Pacitan.
Dalam suasana yang khusyuk dan penuh semangat, GP Ansor Pacitan tidak hanya memperkuat barisan kader, tapi juga membekali mereka dengan panduan keilmuan yang otoritatif. Dengan ini, GP Ansor Pacitan menegaskan bahwa perjuangan tak cukup dengan semangat, tapi juga dengan pemahaman dan niat lurus untuk maslahat umat. (han)