Cara Cerdas Ketua Fraksi PKB Bondowoso Serap Aspirasi Masyarakat Kurang Mampu

09 Aug 2025 - 22:34
Cara Cerdas Ketua Fraksi PKB Bondowoso Serap Aspirasi Masyarakat Kurang Mampu
H. Tohari, Ketua Komisi II sekaligus Ketua Fraksi PKB Bondowoso dalam kegiatan Bantuan Listrik Gratis di Kecamatan Maesan, Jumat (8/8/2025). (Deni AW/afederasi.com)

Bondowoso, (afederasi.com) – Ketua Komisi II DPRD Bondowoso sekaligus Ketua Fraksi PKB, H. Tohari, menemukan cara efektif untuk menyerap aspirasi masyarakat miskin yang belum memiliki sambungan listrik mandiri.

Dengan memanfaatkan tautan daring, ia berhasil menghimpun ribuan laporan langsung dari warga hanya dalam waktu singkat.

“KTP masyarakat miskin banyak yang dipinjam orang mampu supaya bisa mendapatkan subsidi. Yang dapat subsidi kan tidak semua orang. Rumah tangga mampu akan ditolak, jadi mereka akali dengan pinjam KTP warga miskin. Akhirnya, warga miskin ini tidak bisa dilayani PLN. Ini yang banyak terjadi,” tegas Tohari, Sabtu (9/8/2025) malam.

Ia menekankan, data penerima bantuan listrik harus benar-benar akurat dan tepat sasaran. “Kami sudah punya data by name by address. Pemasangan harus sesuai rumah penerima yang berhak. Jangan mencari korban dari masyarakat miskin,” ujarnya.

Tohari menjelaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014, penganggaran untuk ketenagalistrikan tidak bisa menggunakan APBD kabupaten.

Kewenangan tersebut berada di pemerintah pusat dan provinsi. Karena itu, Bondowoso mengandalkan dana APBN dan APBD Provinsi Jawa Timur untuk program pemasangan jaringan dan listrik gratis.

“Tahun ini ada 498 sambungan dari provinsi. Tahun kemarin dari APBN, beberapa bulan lalu juga dipasang PLN. Tapi itu masih jauh dari cukup,” katanya.

Saat ini, Pemkab dan DPRD mencatat sekitar 5.000 rumah tangga miskin belum memiliki listrik sendiri. Angka ini terus bertambah karena faktor demografi.

“Setiap saat ada rumah baru. Misalnya, mohon maaf, masyarakat miskin menikah dengan masyarakat miskin, maka muncul rumah baru tanpa listrik. Jadi tidak akan pernah benar-benar selesai,” jelasnya.

Selain itu, terdapat 31 dusun yang belum terjangkau listrik secara penuh. Beberapa hanya kurang 3-4 tiang jaringan, sementara lainnya berada di wilayah terpencil seperti Dusun Tol-Tol, Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin.

Untuk mempercepat pendataan, Tohari meluncurkan tautan daring yang bisa diakses warga miskin yang belum memiliki listrik.

“Baru tiga hari dibuka, sudah ada 1.260 laporan masuk. Ini menandakan Bondowoso masih banyak warga yang belum menikmati listrik sendiri,” ungkapnya.

Tohari memastikan akan membahas solusi bersama Sekda Bondowoso agar program Bondowoso Menyala terus berlanjut dan menyasar warga yang benar-benar membutuhkan.

“Kita butuh langkah nyata agar pemasangan listrik bisa merata, dan masyarakat miskin asli tidak dirugikan oleh ulah oknum,” pungkasnya. (den)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow