BCL dan Larangan Pakai Baju Putih: Dress Code Unik Pernikahan di Bali
Pernikahan Bunga Citra Lestari (BCL) dengan Tiko Aryawardhana di Karangasem Bali menyimpan fakta menarik terkait dress code yang diusung oleh pasangan tersebut.
Jakarta, (afederasi.com) - Pernikahan Bunga Citra Lestari (BCL) dengan Tiko Aryawardhana di Karangasem Bali menyimpan fakta menarik terkait dress code yang diusung oleh pasangan tersebut. Aming, salah satu tamu undangan, mengungkapkan bahwa BCL melarang tamu untuk mengenakan baju berwarna putih. Dalam wawancaranya di acara Rumpi di YouTube Trans TV pada Jumat (15/12/2023), Aming menjelaskan bahwa dress code pernikahan tersebut mencakup pilihan formal seperti suit, gown, batik, dan kebaya, dengan penekanan khusus pada pemilihan warna non-putih.
"Attire batik sama kebaya. Terus color non white gitu," ucap Aming, yang memilih beskap hitam dengan detail kancing keemasan sebagai pilihan busananya.
Penampilan ini kemudian mendapat pujian karena kesan berkharisma dan kegantengannya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Menurut Green Wedding Shoes, keputusan BCL untuk melarang tamu pernikahan mengenakan baju putih bukan tanpa alasan. Dalam budaya pernikahan, memakai baju putih dianggap sebagai tindakan yang tabu, karena warna tersebut secara tradisional dikenakan hanya oleh mempelai saat mengikat janji suci. Larangan ini bukan sekadar aturan formal, melainkan juga simbol dari kesucian dan keunikan momen pernikahan.
Walaupun ada larangan, Green Wedding Shoes memberikan beberapa aturan 'tak tertulis' terkait pemakaian baju putih oleh tamu pernikahan. Salah satunya adalah ketika pengantin memilih warna unik, misalnya merah muda, tamu dapat mengenakan baju putih dengan syarat warna tersebut berbeda dari warna pengantin. Meskipun demikian, patuh terhadap dress code tetap dianggap sebagai tindakan bijak untuk menghormati pasangan yang tengah melangsungkan pernikahan.
Bagi tamu yang merasa kesulitan menghindari warna putih, ada beberapa cara untuk tetap tampil sopan dan sesuai dengan aturan. Menggunakan baju putih dengan pola bintik-bintik atau menambahkan aksesori berwarna cerah seperti lazer merah muda dapat menjadi solusi. Selain itu, pemilihan sepatu hak berwarna terang atau blazer putih yang dikombinasikan dengan jumpsuit berwarna lain dapat mengubah nuansa keseluruhan penampilan, menjauhkannya dari kesan gaun pengantin.
Dengan perhatian pada aturan dress code dan kreativitas dalam penampilan, tamu pernikahan dapat tetap tampil anggun dan menghormati keputusan pasangan BCL-Tiko yang menetapkan larangan terhadap baju putih dalam pernikahan mereka.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


