Banjir Genangi Kelas, Siswa SMPN 2 Ploso Terpaksa Belajar Daring

20 Nov 2025 - 16:16
Banjir Genangi Kelas,  Siswa SMPN 2 Ploso Terpaksa Belajar Daring
Kondisi genangan air di halaman dan ruang kelas SMPN 2 Ploso, Jombang, memaksa aktivitas belajar dialihkan ke daring. (Foto: Istimewa)

Jombang, (afederasi.com) – Banjir yang melanda Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Jombang, pada Kamis (20/11/2025), mengakibatkan terganggunya aktivitas belajar mengajar di SMPN 2 Ploso. 

Beberapa ruang kelas terendam air, memaksa sekolah untuk menghentikan sementara pembelajaran tatap muka dan beralih ke sistem dalam jaringan (daring) untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir.

Kepala Sekolah SMPN 2 Ploso, Winarko, menjelaskan bahwa proses genangan air mulai memasuki area sekolah sejak Rabu (19/11/2025) sore hari dan terus meningkat hingga malam.

“Sekitar pukul 15.00 WIB air sudah masuk ke halaman sekolah. Kami pantau melalui CCTV dan tim tendik sampai pukul 23.00 WIB, dan ternyata air sudah masuk ke beberapa ruang kelas,” ujarnya.

Menyikapi situasi yang tidak memungkinkan tersebut, pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Winarko menyatakan bahwa laporan kondisi beserta foto dan video dokumentasi banjir telah dikirimkan untuk memperkuat permohonan izin pembelajaran daring.

“Sejak pukul 19.00 WIB kami sudah melaporkan kondisi. Karena sebagian ruang kelas sudah mulai terendam air, maka kami simpulkan pembelajaran tidak bisa dilakukan secara tatap muka dan harus beralih ke daring,” jelas Winarko.

Izin tersebut diberikan tidak hanya karena kondisi sekolah, tetapi juga karena akses jalan menuju sekolah yang turut tergenang, menyulitkan perjalanan siswa.

“Jalan menuju sekolah pun terendam, sehingga kalaupun siswa dipaksa masuk, aksesnya sangat sulit,” tambahnya.

Winarko menegaskan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Menurutnya, luapan air sungai sebelumnya tidak pernah sampai masuk ke dalam ruang kelas.

“Tiga tahun terakhir air tidak pernah masuk ke halaman, apalagi kelas. Kemarin air bisa masuk karena pagar sekolah belum rapat dan sekarang sedang kami perbaiki,” ucap Winarko.

Dari total 15 ruang kelas yang menampung 478 siswa, lima di antaranya sempat terendam banjir. Namun, kondisi air dilaporkan telah surut pada Kamis pagi.

“Halaman sekolah, hingga lapangan basket tergenang seluruhnya. Pukul 05.00 WIB tadi pagi tinggal tiga kelas yang masih basah, dan sekarang air di dalam ruangan sudah surut,” ungkapnya.

Meski terdampak, sekolah memastikan hak belajar seluruh siswa tetap terpenuhi. Para guru telah menyiapkan materi dan penugasan secara daring selama kondisi belum memungkinkan untuk kegiatan tatap muka.

“Alhamdulillah air mulai surut. Insyaallah besok pembelajaran tatap muka bisa kembali normal,” pungkas Winarko. (san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow