Waspada Penyakit Musim Penghujan, Begini Penjelasan Dinkes Tulungagung

22 Nov 2022 - 18:56
Waspada Penyakit Musim Penghujan, Begini Penjelasan Dinkes Tulungagung
Nampak pengendara sepeda motor yang sedang menerjang banjir di kawasan Kecamatan Campurdarat beberapa waktu lalu (erin/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mengimbau masyarakat, agar waspada dengan penyakit paskamusim penghujan. Sebab diprediksi intensitas hujan yang cukup tinggi, dapat menimbulkan sejumlah penyakit. 

Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad, MMRS melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Didik Eka Sunarya Putra mengatakan, paskapergantian musim atau pancaroba seperti saat ini penyakit yang menyerang saluran pencernaan, seperti disentri dan kolera menjadi salah satu penyakit yang kerap timbul. 

Penyakit tersebut disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Rata-rata, penyakit tersebut menyerang anak- anak. 

"Penyakit saluran cerna ini bisa mengakibatkan diare, para orang tua harus selalu menjaga kebersihan diri anaknya," ujarnya. 

Selain penyakit saluran cerna, menurut Didik penyakit saluran pernapasan juga banyak terjadi saat ini. Seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan batuk pilek (bapil) yang berkepanjangan. 

"Peralihan musim itu banyak yang bapil, jadi imunitas tubuh harus selalu dijaga," katanya. 

Selanjutnya ada penyakit leptospirosis, yang beberapa waktu lalu telah menyebabkan seorang warga di Kecamatan Ngunut meninggal. 

Leptospirosis ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui air seni atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.

"Untuk pencegahannya harus selalu memperhatikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," tuturnya.

Masih menurut Didik, yang terakhir harus tetap waspada dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Siklus berkembangbiak nyamuk aedes aegypty hanya memerlukan waktu 10 hari saja. Sebaiknya masyarakat selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (menguras, mengubur, menutup) setiap minimal seminggu sekali. 

Tak hanya itu, masyarakat juga dianjurkan untuk selalu memakai obat nyamuk bakar, oles, atau semprot. Menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk, dan memelihara ikan cupang agar memaksimalkan PSN. 

Berdasarkan data, disepanjang 2022 hingga pertengahan November telah terdapat 361 kasus DBD dengan 3 kematian. 

"Meski kasus tidak banyak, kita tidak boleh lengah agar tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB,)" tandasnya. (er/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow