Waspada Gempa Bantul, BMKG Catat 5 Kali Gempa Susulan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat, sedikitnya telah terjadi 5 kali gempa susulan pasca gempa magnitudo 6,4 skala richter (SR) mengguncang wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Bantul, (afederasi.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat, sedikitnya telah terjadi 5 kali gempa susulan pasca gempa magnitudo 6,4 skala richter (SR) mengguncang wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (30/6/2023).
Gempa yang terjadi sekitar pukul 19.57 WIB tersebut, terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG sementara menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 8,63° LS ; 110,08° BT, atau berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km.
“Hingga pukul 20.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,5,” jelasnya.
Daryono menambahkan, melihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Bantul merupakan jenis gempa bumi menengah yang terjadi akibat adanya subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ),” tambahnya.
Hingga kini, BMKG masih mencatat kerusakan maupun dampak lain yang ditimbulkan pasca gempa Bantul. Namun, dari catatan sementara Gempa berdampak dan dirasakan disejumlah wilayah di sekitar Yogyakarta.
Seperti daerah Kulonprogo, Nganjuk, Kebumen, dan Ponorogo dengan skala intensitas IV MMI. Sementara di wilayah Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI.
Namun demikian, BMKG memastikan sesuai hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami. Namun, masyarakat diminta tetap waspada akan terjadinya gempa susulan. (dn)
What's Your Reaction?


