Wakil Ketua DPRD Jombang Desak Pengaktifan Satgas Program Makan Bergizi Gratis

02 Oct 2025 - 17:39
Wakil Ketua DPRD Jombang Desak Pengaktifan Satgas Program Makan Bergizi Gratis
Wakil Ketua DPRD II Kabupaten Jombang, Octadella Bilytha Permatasari,mendorong Pemerintah Kabupaten Jombang untuk segera mengaktifkan Tim Satgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jombang, Selasa (1/10/2025). (Foto:Istimewa)

Jombang, (afederasi.com) – Wakil Ketua DPRD II Kabupaten Jombang, Octadella Bilytha Permatasari, mendorong Pemerintah Kabupaten Jombang untuk segera mengaktifkan Tim Satgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dibentuk, namun belum dijalankan secara efektif.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto guna meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Di Jombang, Satgas MBG telah dibentuk melalui Surat Keputusan Bupati Jombang Nomor 100.3.3.2/287/415.10.1.3/2025 yang ditetapkan pada 12 Agustus 2025. Namun hingga awal Oktober ini, tim tersebut belum juga diaktivasi.

Menurut Octadella, Satgas MBG sangat penting untuk memastikan sinergi antara pemerintah daerah, satuan pendidikan penyelenggara (SPPG), serta para pemangku kepentingan lainnya. Ia menilai koordinasi lintas sektor belum optimal sehingga dapat menghambat pelaksanaan program.

“Program MBG merupakan perhatian khusus Presiden Prabowo untuk memenuhi gizi anak Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya tim satgas yang aktif, setiap SPPG wajib memastikan pemenuhan SOP dari Badan Gizi Nasional,” ujarnya, Selasa (1/10/2025).

Octadella juga menekankan bahwa Satgas harus melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, hingga perwakilan orang tua siswa.

Lebih lanjut, Octadella meminta adanya uji laboratorium berkala terhadap makanan yang diberikan dalam program MBG, termasuk pengujian mikrobiologi dan residu untuk memastikan keamanan konsumsi.

“Kita perlu penerapan SOP dan pelatihan, seperti sistem penyimpanan berpendingin (cold chain), label kedaluwarsa yang jelas, serta pelatihan higiene pangan bagi petugas dapur,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya distribusi makanan yang tepat waktu, agar makanan sampai ke sekolah tidak dalam kondisi basi dan sesuai dengan jam belajar.

Dalam rangka pengawasan, Octadella mendorong pelibatan masyarakat melalui saluran pengaduan cepat, seperti hotline atau WhatsApp, serta keterlibatan aktif PKK dan komite sekolah dalam pemantauan pelaksanaan program di lapangan.

“Dengan pengawasan menyeluruh dan keterlibatan masyarakat, insyaallah program MBG benar-benar memberi manfaat nyata bagi anak-anak Jombang,” tegasnya.

Octadella juga menekankan bahwa Satgas MBG harus memiliki mekanisme pencegahan dan penanganan cepat jika terjadi insiden seperti keterlambatan distribusi, makanan basi, atau bahkan kasus keracunan.

“Jika ada kasus seperti keracunan, makanan terlambat, atau makanan basi, tim satgas bisa segera menanganinya dengan cepat dan terkoordinasi,” pungkasnya. (san)

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow