Trauma, Korban Tusuk Cilok Akhirnya Pindah Sekolah Swasta
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, telah memberikan fasilitasi kepindahan sekolah untuk siswi SAH (8) yang diduga menjadi korban tindak kekerasan dengan benda tajam mirip tusuk cilok.
Gresik, (afederasi.com) - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, telah memberikan fasilitasi kepindahan sekolah untuk siswi SAH (8) yang diduga menjadi korban tindak kekerasan dengan benda tajam mirip tusuk cilok.
Siswi SAH akan pindah ke sekolah yang baru dan akan dapat mengikuti kembali kegiatan belajar, setelah lebih dari satu bulan tidak masuk sekolah karena mengalami trauma akibat kejadian kekerasan yang menimpanya.
Demi kelanjutan pendidikannya, Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik telah menyiapkan dan menyelesaikan administrasi kepindahan ke sekolah yang baru.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, S. Hariyanto, menjelaskan bahwa kepindahan sekolah SAH ini dilakukan sesuai dengan keinginan orang tua korban berdasarkan permintaan dari SAH sendiri yang ingin bersekolah di tempat yang baru.
Hariyanto menjelaskan bahwa SAH akan kembali bersekolah, namun bukan di sekolah dasar negeri, melainkan dipindahkan ke sekolah swasta terdekat, yaitu Sekolah Dasar Miftahul Ulum di Desa Hulaan Kecamatan Menganti Gresik yang hanya berjarak 750 meter dari sekolah lama.
"Ketika kami dan Bapak Bupati Gresik mengunjungi rumah korban, orang tua korban setuju dengan permintaan anak mereka, SAH, untuk pindah sekolah. Setelah berdiskusi dengan orang tua korban dan mempertimbangkan berbagai hal, kami akhirnya menyetujui kepindahan ke SD Miftahul Ulum Menganti," jelas Hariyanto.
Hariyanto menekankan bahwa kepindahan sekolah SAH adalah keinginan dari SAH sendiri yang telah disampaikan kepada orang tuanya. Pihaknya berkomitmen untuk memberikan fasilitasi dan menangani administrasinya sehingga SAH dapat segera kembali bersekolah dan belajar di sekolah yang baru, setelah tidak mau masuk ke sekolah lamanya karena trauma.
"Dengan suasana baru, teman-teman sekelas dan guru-guru yang baru, kami berharap SAH akan mendapatkan semangat belajar yang baru dan trauma dari kejadian kekerasan yang dialaminya dapat teratasi," harap Hariyanto.
Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik akan terus mendampingi dan memantau perkembangan pendidikan SAH serta membantu pemulihan mentalnya.
"Dalam lingkungan sekolah yang baru, kami berharap SAH dapat menikmati suasana belajar yang lebih menyenangkan sesuai dengan program Pemkab Gresik yang sedang gencar menggalakkan konsep sekolah ramah anak," pungkas Hariyanto. (frd)
What's Your Reaction?


