Toko Pracangan di Kawasan Padat Penduduk Terbakar, Korsleting Kipas Angin Jadi Pemicu

18 Oct 2024 - 18:12
Toko Pracangan di Kawasan Padat Penduduk Terbakar, Korsleting Kipas Angin Jadi Pemicu
Kondisi kipas angin yang hangus terbakar akibat Korsleting arus listrik yang menyebabkan kebakaran rumah, (rizki /afederasi.com)

Tulungagung (afederasi.com) – Sebuah toko pracangan di Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru, nyaris dilalap api pada Jumat (18/10/2024) akibat korsleting kipas angin yang dibiarkan menyala saat pemiliknya, Miasri, meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.

Insiden ini memicu kekhawatiran warga setempat, mengingat lokasi toko berada di kawasan padat penduduk dan menyimpan tabung gas yang dapat memicu ledakan.

Kepala Bidang Pemadam dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tulungagung, Artista Nindya Putra, menjelaskan bahwa kebakaran pertama kali terdeteksi oleh Yuyun (40), tetangga korban, yang melihat asap hitam mengepul dari dalam toko pada sekitar pukul 16.40 WIB. "Saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong, dan api sudah mulai menyebar di bagian dalam," ungkap Artista, Jumat (18/10/2024).

Mengetahui hal tersebut, Yuyun segera berteriak, membuat warga lain keluar rumah dalam kepanikan. Letak rumah yang berhimpitan dengan bangunan lain menambah kekhawatiran warga, terlebih di dalam toko tersebut tersimpan tabung gas elpiji 3 kg. Warga pun bergerak cepat dengan mendobrak pintu dan mengeluarkan tabung-tabung gas sebelum api menyebar.

"Warga takut api akan menyambar tabung gas dan menyebabkan kebakaran lebih besar," ujar Artista.

Segera setelah itu, warga menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Tulungagung. Tak butuh waktu lama, petugas tiba dengan dua mobil suplai dan dua mobil pemadam kebakaran. Berkat respon cepat, petugas berhasil menjinakkan api hanya dalam 15 menit.

"Penyelidikan menunjukkan bahwa sumber api berasal dari korsleting kipas angin yang dibiarkan menyala di kamar depan," tambah Artista.

Atas kejadian ini, pihak pemadam kebakaran kembali mengingatkan warga untuk selalu memeriksa dan mematikan semua peralatan listrik sebelum meninggalkan rumah. "Kejadian seperti ini bisa dicegah jika masyarakat lebih waspada terhadap potensi bahaya listrik," tegasnya.(riz/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow