Tetap Waspada, Dalam Setahun Masih Ada 4 Kematian Akibat DBD di Kediri
Kediri, (afederasi.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri mencatat terdapat 4 orang meninggal akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada kurun waktu satu tahun terakhir. Angka tersebut didapat dari 365 kasus orang yang terjangkit.
"Anak sekolah masih mendominasi, usia 5-15 tahun, karena mobilitasnya hanya di sekolah dan rumah," jelas Sub Koordinator Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Kediri, Retno Handayani, Rabu (1/2/2023).
Retno mengatakan, kemunculan penyakit ini berpotensi ketika musim hujan tiba. Apalagi pada bulan Desember hingga Februari yang diprediksi mengalami puncak musim hujan. Nyamuk yang disebut Aedes Aegypti ini dengan cepat berkembangbiak pada genangan air yang berada di tempat-tempat bersih dan tak terjamah manusia.
"Dengan intensitas hujan seperti ini iklimnya yang ekstrim, memang puncaknya pada Bulan Januari," imbuhnya.
Kasus ini begitu meningkat dari tahun 2021. Dimana dari 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Kediri, Retno memaparkan tiga Kecamatan patda tahun 2022 yang paling banyak terdapat kasus DBD yakni pada Kecamatan Pare dengan 37 kasus, disusul Kepung 33 kasus dan terakhir Puncu dengan 24 kasus. Sedikit berbeda dibanding pada tahun 2021 dimana Kecamatan Pare tetap menjadi urutan pertama dengan 27 kasus, disusul Gurah dengan 19 kasus dan Ngasem 15 kasus.
"Kalau tahun 2021 itu ada 3 kematian dengan 274 kasus," urainya.
Penyakit yang penularannya sangat cepat ini, kata Retno dipicu dengan sifat nyamuk yang cepat berpindah namun masih dalam satu area lokasi yang sama, seperti penularan di area rumah atau radius 500 meter dari titik awal.
Retno mengungkapkan fogging juga telah dilakukan jika sudah benar-benar dibutuhan. Namun kata dia, sejauh ini tindakan tersebut tidak terlalu efektif. Sebab, hanya membunuh nyamuk dewasa dan yang terbang di lokasi temuan penyakit. Sementara, jentik nyamuk hanya bisa diberantas dengan menguras tempat penampungan air tersebut.
Adapun untuk Nyamuk Aedes Aegypti dewasa memiliki karakteristik berbeda dengan nyamuk lainnya. Nyamuk ini tubuhnya kecil, berwarna hitam, memiliki pola sisik terang dan gelap yang unik di perut dan dada, serta pita terang dan gelap bergantian di kaki. Untuk itu, Retno meminta kepada, masyarakat Kabupaten Kediri selalu mewaspadai adanya panyakit demam berdarah dengue atau DBD ini.
"Tetap waspada karena ini juga sudah masuk musim hujan. Tetap jaga kebersihan dan rajin menguras air," tandasnya. (sya/dn)
What's Your Reaction?


