Teknologi Transportasi Berkembang Pesat: Peran Ditjen Hubdat dalam Mewujudkan Transportasi Darat Inklusif dan Berkelanjutan
Teknologi transportasi terus berkembang pesat di Indonesia. Sebagai respons terhadap perkembangan ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan gencar melakukan perbaharuan informasi dan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) demi mendukung transportasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Jakarta, (afederasi.com) - Teknologi transportasi terus berkembang pesat di Indonesia. Sebagai respons terhadap perkembangan ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan gencar melakukan perbaharuan informasi dan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) demi mendukung transportasi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam sebuah pengarahannya pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Perhubungan Darat Tahun 2023, "Ke depannya teknologi transportasi publik juga berkembang dengan pesat, dan hal ini menjadi tantangan bagi kita sebagai aparatur Pemerintah untuk bisa mengikutinya dengan menyesuaikan terhadap peraturan yang ada." Ujar Hendro Sugianto seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Dalam upayanya mengurangi polusi di kota-kota besar Indonesia, Pemerintah fokus pada pengembangan teknologi transportasi, terutama melalui kendaraan listrik. Hendro Sugianto menjelaskan bahwa tidak hanya pengembangan teknologi, Pemerintah juga memperkuatnya dengan aturan-aturan pendukung. "Kita juga dituntut memiliki kesiapan dan kemampuan sumber SDM yang terbaik." Hal ini sejalan dengan tema Rakornis tahun ini, yaitu "Kolaborasi Kebijakan Untuk Transportasi Darat Yang Inklusif dan Berkelanjutan." Tambahnya.
Selain mempersiapkan kemajuan transportasi di dalam negeri, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga mengakui kemajuan transportasi di tingkat regional. Jalan bebas hambatan antara negara-negara ASEAN telah dibangun, sehingga transportasi darat di kawasan ini dapat terhubung. Hal serupa terjadi di daerah perbatasan, seperti antara Indonesia dengan Malaysia dan Indonesia dengan Timor Leste. Hendro Sugianto menekankan bahwa kebijakan transportasi nasional harus dihadapi dengan baik, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan transportasi yang diinginkan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Amirulloh, membacakan beberapa isu penting yang akan diangkat pada Rakornis Bidang Perhubungan Darat Tahun 2023. Salah satunya adalah persiapan pelaksanaan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024. Amirulloh mengungkapkan, "Menjelang penghujung tahun, Angkutan Natal dan Tahun Baru adalah salah satu highlight terkait dengan akan meningkatnya perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat dikarenakan adanya hari raya dan liburan akhir tahun." Pada kegiatan ini, beberapa Pemerintah Daerah, seperti Provinsi D.I. Yogyakarta, Provinsi Aceh, Kota Semarang, Kota Padang, dan Kota Pekanbaru, mendapatkan penghargaan Kontribusi Pemberian Subsidi Penyelenggaraan Angkutan Perkotaan terbaik.
Dalam rangka mempersiapkan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024, Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani, memberikan informasi terkait prediksi puncak arus mudik dan balik. Puncak arus mudik I diprediksi terjadi pada 22-23 Desember 2023, sementara puncak arus balik I dijadwalkan pada 26-27 Desember 2023. "Kami juga telah memetakan kiranya isu-isu strategis saat Nataru nanti di antaranya potensi kemacetan di kawasan wisata, ramp check, penumpukan penumpang dan kendaraan di Pelabuhan, penjualan tiket online, antisipasi cuaca buruk, dan kesiapan jalur alternatif." Ujar Ahmad Yani.
Ditjen Perhubungan Darat bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait berkomitmen untuk menciptakan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang aman, nyaman, dan selamat bagi masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh jajaran di lingkungan Ditjen Perhubungan Darat, instansi pemerintah pusat terkait, kepala dinas perhubungan provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia, pengamat transportasi, serta stakeholder terkait lainnya baik secara luring maupun daring.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


