Tega Cabuli Santrinya Hingga Trauma, Pengasuh Pondok di Gresik Ditetapkan Tersangka
Pengasuh pondok pesantren di pulau Bawean Gresik, Jawa Timur berisial NS yang tega cabuli santrinya resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Gresik, (afederasi.com) - Pengasuh pondok pesantren di pulau Bawean Gresik, Jawa Timur berisial NS yang tega cabuli santrinya resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gresik. Kiai berusia 49 tahun tersebut, kini juga sudah ditahan di Mapolres Gresik.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, status pengasuh pondok NS sudah resmi ditetapkan tersangka, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan para saksi.
“Sudah kami tetapkan tersangka, setelah kami lakukan pemeriksaan korban dan saksi,” ungkap AKP Aldhino, Minggu (24/12/2023).
Selain penetapan pengasuh pondok jadi tersangka, pihak kepolisian juga telah melakukan tes psikologi terhadap korban. Hasilnya, korban mengalami trauma berat.
“Hasil psikologi korban mengalami trauma berat,” beber AKP Aldhino.
Mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya itu, menambahkan sudah ada empat saksi yang dimintai keterangan kasus pencabulan yang menimpa santriwati oleh pengasuh pondok itu.
Satu diantaranya adalah guru pengajar di pondok pesantren. Dari keterangan saksi dan korban menguatkan adanya tindakan pencabulan yang dilakukan pengasuh pondok NZ kepada korban.
“Keterangan saksi menguatkan kejadian tersebut. Dilakukan sekitar bulan November. Sampai saat ini ada tiga orang korban,” terang AKP Aldhino.
Jajaran Satreskrim Polres Gresik, sebelumnya melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik, berhasil mengamankan tersangka dugaan pencabulan santriwati di Pulau Bawean Gresik.
Bahkan untuk mengamanjan tersangka, tim Satreskrim Polres Gresik menjemput langsung ke pulau Bawean. Saat dibawa ke Mapolres Gresik tersangka pun dikawal ketat beberapa petugas dari Satreskrim Polres Gresik.
Pengasuh Pondok Pesantren di Dusun Kalimalang, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, ketika diamankan mengenakan penutup kepala dan masker sehingga wajahnya tidak terlihat.
Tersangka pengasuh pondok NS dijerat dengan Pasal 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
“Pelaku terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun,” jelas AKP Aldhino. (frd)
What's Your Reaction?


