Target Disperta Jombang Produksi Padi 2025 Terlampaui
Jombang, (afederasi.com) - Kabar gembira datang dari sektor pertanian Kabupaten Jombang. Dinas Pertanian (Disperta) Jombang berhasil melampaui target panen padi tahun 2025, bahkan hingga surplus.
Kepala Disperta Jombang, Ir. Much Rony, mengungkapkan bahwa hingga akhir September 2025, total luas panen padi dari target luasan tanam padi di Kabupaten Jombang seluas 3.099.72 Ha dan panen bulan September ini untuk realisasi panen 5.454.61 ha jauh melebihi target semula yang ditetapkan
“Ini adalah hasil kerja keras para petani, penyuluh pertanian, serta dukungan teknologi dan cuaca yang relatif bersahabat selama musim tanam tahun ini,” ujar Kadisperta Jombang, Ir.Much Rony di Kantor Disperta Jombang, Selasa (1/10/2025)
Menurut Disperta, terdapat beberapa faktor yang mendorong tercapainya surplus panen padi ini, antara lain penggunaan benih unggul varietas tahan hama dan kekeringan, ptimalisasi irigasi pertanian berbasis teknologi digital, peningkatan intensitas pendampingan petani oleh penyuluh lapangan dan program subsidi pupuk tepat sasaran.
Rony juga menambahkan bahwa keberhasilan ini turut mendorong stabilitas harga beras di pasar lokal dan menjadi penyangga ketahanan pangan di wilayah Jawa Timur.
Rony, menambahkan, bahwa saat ini petani di berbagai wilayah sedang memasuki Musim Tanam III (MT III), sebagai bagian dari Program Optimalisasi Lahan (Oplah).
"Program ini memang mendorong petani menanam padi tiga kali dalam setahun. Selain untuk meningkatkan produktivitas, juga untuk mendukung target nasional luas tanam," jelas Rony.
Program Oplah ini berbeda dengan Program Luas Tambah Tanam (LTT) karena mendapat intervensi anggaran langsung dari pemerintah, seperti bantuan pompa air dan biaya pengolahan lahan.
"Target luas tanam di Jombang hingga akhir Desember 2025 sebesar 81.251 hektare. Dari jumlah itu, 3.311 hektare termasuk dalam program Oplah yang tersebar di 20 kecamatan. Satu-satunya kecamatan yang tidak ikut yaitu Wonosalam, karena fokus pada hortikultura," imbuhnya.
Salah satu petani dari Kecamatan Tembelang, Suyono, menyatakan bahwa hasil panen tahun ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
“Biasanya saya panen 6-7 ton per hektare, tapi tahun ini bisa sampai 8,5 ton. Harga juga lumayan bagus, jadi kami benar-benar merasa terbantu,” ujarnya.
Keberhasilan ini menjadikan Kabupaten Jombang sebagai salah satu lumbung padi unggulan di Jawa Timur. Disperta Jombang berencana untuk terus memperluas program intensifikasi pertanian dan mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan berbasis teknologi digital.
“Tahun depan, kami targetkan peningkatan efisiensi produksi dengan memanfaatkan drone untuk pemantauan lahan dan penyemprotan pestisida,” pungkasnya. (san)
What's Your Reaction?


