Sudah Dicibir Sejak Kuliah, Ganjar Jawab Soal Boneka Partai
Ganjar Pranowo, bakal calon presiden (capres), memberikan tanggapannya mengenai persepsi sebagai boneka partai apabila nantinya terpilih menjadi presiden.
Yogyakarta, (afederasi.com) - Ganjar Pranowo, bakal calon presiden (capres), memberikan tanggapannya mengenai persepsi sebagai boneka partai apabila nantinya terpilih menjadi presiden. Ia dengan tegas menyatakan bahwa jabatan presiden adalah posisi yang independen. Dalam sebuah forum di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Selasa (19/9/2023), Ganjar menegaskan bahwa presiden memiliki kewajiban untuk menjalankan amanat konstitusi secara penuh, tanpa ada keterkaitan atau pengaruh pihak lain.
Ganjar Pranowo juga mengemukakan bahwa penilaian apakah seorang presiden merupakan boneka partai dapat dilihat melalui kebijakan yang diambilnya. Menurutnya, evaluasi atas keputusan presiden dapat dilakukan dari waktu ke waktu, untuk menilai sejauh mana independensinya. Apakah keputusan tersebut didasari oleh pengaruh dari pengusungnya, intervensi dari proxy negara lain, atau kelompok tertentu. Namun, ia menegaskan bahwa presiden memiliki kewenangan penuh untuk menjalankan konstitusi tanpa campur tangan eksternal.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga mengungkapkan pandangannya mengenai demokrasi dan peran partai politik. Menurutnya, demokrasi tidak dapat berjalan tanpa adanya partai politik. Ia mencatat pengalaman panjangnya dalam berinteraksi dengan partai politik, di mana ia pernah menjadi kader partai saat masih kuliah. Ganjar menegaskan bahwa langkah tersebut bukanlah sebuah kesalahan, melainkan jalan untuk dapat berkontribusi dalam sistem pemerintahan dan pengambilan keputusan.
Selama perjalanan karirnya, Ganjar Pranowo telah memberikan kontribusi signifikan dalam pemerintahan. Sebagai anggota DPR, ia terlibat dalam pembuatan aturan yang penting, seperti aturan yang meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik dan UU Keistimewaan Yogyakarta. Selain itu, ia juga aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Jawa Tengah selama menjabat sebagai Gubernur, dengan mencopot kepala dinas yang terlibat dalam praktik korupsi. Ganjar juga mampu mengalokasikan anggaran untuk mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga miskin sehingga mereka dapat bersekolah dan membangun masa depan yang lebih baik. Sebagai anggota PDI Perjuangan, ia menekankan komitmennya untuk berpihak pada rakyat kecil dan marhaen, sebagai bentuk integritas politiknya. (mg-3/jae)
What's Your Reaction?


