Siswa dan Guru Sekolah Rakyat Terintegrasi 8 Jombang Mundur, Ini Tanggapan Pihak Sekolah
Jombang, (afederasi.com) – Belum genap satu bulan tahun ajaran baru dimulai, satu siswa dan seorang guru di Sekolah Rakyat Terintegrasi 8 Kabupaten Jombang dilaporkan mengundurkan diri. Meski demikian, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berjalan normal tanpa gangguan.
Humas Sekolah Rakyat Terintegrasi 8 Jombang, Rizki, menyampaikan bahwa penyebab mundurnya siswa masih belum diketahui secara pasti. Namun, pihak sekolah telah melakukan langkah proaktif dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah siswa yang bersangkutan.
"Untuk saat ini satu anak yang mengundurkan diri. Untuk informasi penyebabnya kami belum mengetahui secara jelas," ujar Rizki pada Kamis (31/7/2025) pagi.
Ia menambahkan bahwa pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan dan kepala sekolah telah melakukan kunjungan langsung dan tengah mencari solusi terbaik, termasuk kemungkinan penggantian siswa tersebut.
"Alhamdulillah, kemarin sudah ada visit dari kadin dan kepala sekolah. Nantinya akan dicarikan solusi terbaik dan penggantinya," jelasnya.
Terkait pengunduran diri salah satu guru, Rizki menyebut bahwa hal tersebut berada di bawah wewenang kementerian terkait.
"Untuk guru yang mengundurkan diri, kami masih menunggu arahan dari kementerian. Karena kami bekerja sama dengan beberapa kementerian, hal itu akan dijelaskan lebih lanjut," tambah Rizki.
Ditemui di salah satu kelas siswa Zahra siswa kelas satu mengatkan senang bisa bersekolah disini disamping banyka pengalaman baru juga banyak teman baru juga disini dari berbagai kecamatan di Jombang.
" Sebelumnya belum bisa mandiri sekarang sudah bisa mandiri disini dan belajar managemen waktu ,mulai salat ,berakangkat sekolah hingga belajar juga tepat waktu," pungkasnya.
Sekolah Rakyat Terintegrasi 8 Kabupaten Jombang saat ini menampung sekitar 100 siswa yang terbagi dalam empat rombongan belajar (rombel). Dua rombel untuk jenjang SMP dan dua lainnya untuk jenjang SMA, masing-masing kelas berisi 25 siswa. Sekolah ini juga menyediakan fasilitas asrama terpisah bagi siswa laki-laki dan perempuan.
Pihak sekolah berharap situasi ini dapat segera diatasi tanpa mengganggu kegiatan pendidikan yang sudah berjalan. (san)
What's Your Reaction?


