SDM Jadi Kendala Optimalisasi Keperasi Merah Putih

07 Sep 2025 - 17:45
SDM Jadi Kendala Optimalisasi Keperasi Merah Putih
Koperasi Desa Merah Putih Desa Sukorejo Kecamatan Perak saat di kunjungi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) waktu lalu. (foto:Istimewa )

Jombang, (afederasi.com) – Program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang digagas pemerintah pusat masih belum menunjukkan hasil optimal di Kabupaten Jombang. Banyak Kopdes belum berani memulai unit usaha, salah satunya karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan kurangnya minat pada peluang bisnis yang ada.

Plt. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Jombang, Gatut Wijaya, mengungkapkan bahwa rendahnya partisipasi Kopdes terlihat dari minimnya penyerapan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog.

“Setelah pertemuan dengan Bulog beberapa waktu lalu, ternyata banyak Kopdes yang belum tertarik. Alasannya, beras SPHP masih dijual melalui operasi pasar dengan harga bersaing, sehingga mereka belum berani membuka usaha distribusi,” ujar Gatut.

Ia menambahkan bahwa Kopdes yang telah mencoba mengambil beras SPHP hanya berani memesan dalam jumlah kecil, yaitu beberapa kuintal saja. Hal ini memperkuat dugaan bahwa kelemahan SDM menjadi kendala utama dalam pengembangan unit usaha di tingkat desa.

“Sebagian besar pengurus dan pengawas Kopdes masih dalam tahap pelatihan dan pembekalan dari kementerian. Hampir setiap hari mereka mengikuti pelatihan daring untuk meningkatkan kapasitas,” jelasnya.

Meski banyak Kopdes masih dalam tahap persiapan, Dinkop UM Jombang terus memberikan pendampingan dan pengawasan langsung ke lapangan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa unit usaha yang dibentuk nantinya benar-benar berjalan dan memberi manfaat bagi masyarakat desa.

“Kami rutin turun ke lapangan, memberi arahan agar Kopdes tidak hanya sekadar berdiri, tapi benar-benar hidup dan berdaya saing,” tambah Gatut.

Di tengah keterbatasan tersebut, beberapa Kopdes telah dijadikan proyek percontohan (pilot project). Contohnya, Kopdes di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandarkedungmulyo yang bekerja sama dengan BUMDes sebagai mitra, serta Kopdes di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak yang mulai membuka gerai sembako untuk masyarakat sekitar.

“Ini menunjukkan bahwa peluang itu ada, tinggal kesiapan SDM yang harus ditingkatkan. Kami harap dalam waktu dekat semakin banyak Kopdes yang bisa mulai berjalan,” tegasnya.

Gatut menegaskan bahwa keberadaan Kopdes Merah Putih sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Unit usaha Kopdes tidak hanya dapat menjadi jalur distribusi kebutuhan pokok, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di wilayah pedesaan.

“Kopdes ini jangan sampai hanya jadi papan nama. Harus benar-benar hidup, punya usaha, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat desa. Itu tujuan utama kami,” pungkasnya. (san)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow