RSUD dr Iskak Gunakan Mammografi, Untuk Deteksi Kelainan pada Payudara

Tulungagung, (afederasi.com) - RSUD dr Iskak Tulungagung gunakan mammografi untuk mendeteksi kelainan di payudara.
Oktober ini merupakan Breast Cancer Awareness Month atau bulan kesadaran kanker payudara. Pihaknya terus mengampayekan deteksi kelainan pada payudara, salah satunya dengan mamografi ini.
Kepala Instalasi Radiologi RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Andi Prasetyo Sp.Rad mengatakan mammografi di RS ini masih tergolong baru. Namun alat ini sangat bermanfaat untuk para perempuan, khususnya jika ditemui adanya suatu benjolan atau hal aneh pada area payudara.
Mammografi merupakan tes pemindaian untuk melihat gambaran kelenjar payudara dan jaringan yang ada di sekitarnya.
"Cara pemeriksaannya hampir sama seperti rontgen. Teknologi yang digunakan menggunakan foto rontgen," jelasnya.
Andi melanjutkan, fungsi alat ini bertujuan untuk memeriksa dan mendeteksi berbagai bentuk kelainan yang ada di payudara, seperti kanker payudara, tumor jinak payudara, kista payudara, atau penumpukan kalsium (kalsifikasi) di jaringan payudara.
"Berbagai penyakit di payudara bisa terdeteksi dengan mammografi ini," ujarnya.
Menurut Andi, pasien akan dianjurkan oleh dokter, bila pasien mengalami atau merasa ada sesuatu yang aneh pada payudaranya. Dengan menggunakan teknologi foto Rontgen, mammografi dapat menunjukkan gambar jaringan payudara dengan sangat jelas.
Meskipun menggunakan teknologi foto rontgen untuk area sensitive, mammografi termasuk prosedur yang aman dilakukan karena menggunakan sinar X-ray dengan kadar yang rendah.
“Memang tidak berbahaya, namun harus melalui tahapan pemeriksaan dan anjuran dokter. Tidak bisa sembarangan,” katanya.
Berdasarkan tujuannya, pemeriksaan mammografi sendiri terbagi menjadi dua jenis. Pertama mammografi skrining (Screening Mammography).
Tes ini dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada payudara, walaupun tanda-tanda kelainannya belum terlihat secara jelas oleh mata. Mammografi skrining bermanfaat untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.
Kedua yakni mammografi diagnostik (Diagnostic Mammography). Tes ini biasa dilakukan bila terjadi perubahan pada payudara. Seperti timbul rasa nyeri, muncul benjolan, warna kulit di sekitar payudara berubah, puting menebal, hingga keluar cairan dari puting.
"Jika terjadi hal tersebut, mammografi diagnostik merupakan pemindaian yang cocok untuk dilakukan," terangnya.
Andi berpesan, penting untuk perempuan melakukan pemeriksaan mammografi secara berkala. Terlebih untuk yang berusia 40 tahun ke atas. Hal ini bertujuan apabila ada kelainan payudara maka bisa terdeteksi sedinu mungkin. Sehingga segera bisa dilakukan pengobatan yang tepat.
"Kalau cepat diketahui penyakitnya, maka bisa dilakukan pengobatan sesegera mungkin," tandasnya. (er/dn)
What's Your Reaction?






