Ribuan Jiwa di Tulungagung Terdampak Kekeringan, BPBD Genjot Distribusi Air Bersih
Tulungagung (afederasi.com) – Dampak kemarau panjang di Kabupaten Tulungagung semakin meluas, mengakibatkan ribuan jiwa terdampak kekeringan. Data terbaru menunjukkan bahwa kekeringan kini melanda 13 desa di delapan kecamatan, lebih banyak dibanding akhir Agustus lalu yang hanya mencakup sembilan desa di enam kecamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Robinson Nadeak mengungkapkan bahwa hingga kini pihaknya telah mengirimkan 115 truk tangki air bersih untuk membantu warga yang terdampak.
"Setiap hari, kami mengirimkan rata-rata empat truk tangki berkapasitas 5.000 liter ke desa-desa terdampak. Total 115 truk sudah kami kirimkan," ujar Robinson pada Kamis (12/9/2024).
Menurut hasil pendataan sementara, kekeringan ini telah mempengaruhi 1.653 jiwa dari 584 kepala keluarga (KK), namun angka ini kemungkinan akan bertambah seiring pendataan yang masih berlangsung.
Desa-desa yang terdampak meliputi Besuki (168 jiwa/40 KK), Joho di Kecamatan Kalidawir (683 jiwa/271 KK), Banyuurip (170 jiwa/147 KK), dan Kalibatur (362 jiwa/147 KK). Data dari desa-desa lainnya masih dalam proses pengumpulan.
"Kami perkirakan jumlah warga terdampak akan bertambah karena masih ada desa lain yang belum selesai didata," lanjut Robinson.
Kekeringan terutama terjadi di kawasan pegunungan selatan Tulungagung, yang secara geografis terdiri dari batuan gunung sehingga mempengaruhi pasokan air tanah selama musim kemarau. Minimnya pepohonan di wilayah tersebut juga memperparah kondisi kekeringan.
Untuk mengatasi kekeringan jangka panjang, Robinson mengimbau warga dan pemerintah desa untuk segera melakukan penghijauan dengan menanam pohon tegakan yang mampu menyerap air.
"Penghijauan adalah langkah penting agar tanah tidak semakin tandus dan bisa menyerap air," tutupnya.(riz/dn)
What's Your Reaction?


