Ratusan Banser Tulungagung Bakal Geruduk Polres Trenggalek, Pertanyakan Wanprestasi Mediasi

17 Mar 2023 - 17:31
Ratusan Banser Tulungagung Bakal Geruduk Polres Trenggalek, Pertanyakan Wanprestasi Mediasi
Ketua GP Anshor Kabupaten Tulungagung, Muhammad Sukur (dok afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) - Ratusan Barisan Serbaguna (Banser) Kabupaten Tulungagung bakal geruduk Makpolres Trenggalek pada, Sabtu (18/3/2023).

Aksi tersebut bertujuan atas wanprestasi yang dilakukan oleh pelaku pelemparan terhadap rombongan ELF Banser Tulungagung usai berziarah dari makam K.H Hasan Besari di Kabupaten Ponorogo.

Akibat pelemparan tersebut menyebabkan ELF mengalami kecelakaan masuk ke parit hingga mengakibatkan sejumlah penumpang mengalami luka - luka, pada Sabtu, (4/3/2023).

Ketua GP Anshor Kabupaten Tulungagung, Muhammad Sukur menjelaskan, rencana aksi yang dilakukan oleh Banser ke Mapolres Tulungagung dengan maksud mempertanyakan atas wanprestasi yang dilakukan pihak pelaku pelemparan ELF.

Sebelumnya antara pihak GP Anshor dan pelaku yang sudah diamankan di Mapolres Trenggalek telah melakukan mediasi pada Rabu, (8/3/2023), dan mendapati hasil bahwa pelaku siap menangung ganti rugi pengobatan dan kerusakan kendaraan akibat ulah mereka.

Namun, selang 3 hari kemudian dilakukan mediasi kedua, dan hasilnya bahwa ada beberapa pihak yang menolak atas mediasi tersebut, dan tidak sesuai dengan mediasi awal.

lantaran tidak menemui hasil pihaknya melakukan medias ketiga tiga hari setelahnya dan tetap saja tidak sesuai dengan kesepakatan awal, hingga medias keempat pada Kamis, (14/3/2023) tetap saja tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

"Atas hal tersebut Banser Tulungagung kemudian melakukan upaya aksi di Mapolres Trenggalek," jelas, Sukur, Jumat, (17/3/2023).

Sukur melanjutkan, untuk jumlah masa sendiri pihaknya tidak bisa memastikan, yang mana pihaknya hanya memberikan intruksi atas aksi tersebut. Dan untuk titik kumpul di kantor PC GP Anhsor Kabupaten Tulungagung.

“Mungkin bisa 100, bisa 200 dan bahkan sampai 500 yang datang. Masa kondisional," ujarnya.

GP Ansor Tulungagung akan menuntut pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini, menangkap semua pelaku, serta menghukum dengan hukuman yang semaksimal mungkin kepada pelaku.

Disinggung mengingat pelaku sendiri juga dari Perguruan Silat yang dibawah naungan Nahdlatul Ulama, apakah tidak ada jalur kekeluargaan, Sukur menjawab jika pada kasus tersebut memang harus dilakukan demikian sesuai kesepakatan awal agar ada efek jera bagi pelaku, agar tidak terjadi kejadian serupa.

"Efek jera bagi pelaku pelemapran memang dibilang perlu agar kejadian serupa tidak terulang kembali," pungkasnya. (riz/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow