Jelang Ramadhan, Polres Tulugagung Gelar Rakor Antisipasi Bentrokan Antar Perguruan Silat
Tulungagung, (afederasi.com) - Polres Tulungagung gelar rapat koordinasi (rakor) antisipasi kejadian di saat Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijirah.
Pelaksanaan rakor turut melibatkan jajaran forkopimda tersebut digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, pada Jumat, (17/3/2023).
Kapolres Tulungagung, AKBP EKo Hartanto menjelaskan rapat koordinasi ini dengan maksud untuk memberikan antisipasi kejadian yang tidak diinginkan ketika bulan suci ramadhan, demi mewujudkan ketertiban masyarakat.
Pada rakor kali ini pihaknya mengantisipasi beberapa hal, seperti pemasangan banner pencak silat baik ucapan selamat menjalankan ibadah puasa maupun hari raya idul fitri.
Untuk dilakukannya koordinasi dengan merangkul semua perguruan silat dengan memasukkan semua logo perguruan silat, dengan maksud agar tidak ada perseteruan antara perguruan satu dengan yang lain.
"Jadi pemasangan banner ucapan selamat juga menjadi tiitk kerawanan, antisipasinya memasukkan semua logo perguruan silat satu sama lain bisa saling menghargai," jelas AKBP Eko, Jumat, (17/3/2023).
Eko melanjutkan, selain itu adanya antisipasi Sahur On The Road, (SOTR) untuk SOTR kali ini pihaknya terus melakukan patroli secara masif, yang mana tentu pada saat sahur ada yang menggunakan sound sistem dengan suara yang keras.
Kemudian diikuti oleh rombongan pemotor di belakangnya, terlebih lagi jika mereka menggunakan knalpot brong yang akan mengangu masyarakat.
"Jika dilihat memang SOTR tidak bisa dihindarkan, jika dilihat mayortitas sudah ada cara untuk membangunkan baik dari mushola maupun masjid melalui pengeras suara, dan itu sudah dibilang cukup, selain itu ada juga handphone yang bisa di buat sebagai alarm," jelasnya.
Jika memang SOTR bisa menggangu masyarakat dengan tidak wajar misalnya konvoi, memainkan gas sepeda motor dan bisa juga memicu dari rombongan lain ketika bertemu, maka petugas akan melakukan penindakan.
Selain itu pihaknya juga sudah MoU dengan IPSI Kabupaten Tulungagung dan Forkopimda, bahwa adanya larangan mengenakan atribut pencak silat selain ketika latihan saja. Pasalanya, banyak kasus yang didasari dari atribut pencak silat yang meniimbulkan korban.
"Kali ini akan dilakukan patroli masif mengingat pada bulan puasa kerawanan harus lebih ditingkatkan," pungkasnya.(riz/dn)
What's Your Reaction?


