Produsen Layang - Layang di Tulungagung Banjir Orderan, Omset Jutaan Rupiah Perbulannya

Tulungagung, (afederasi.com) - Fery Riyanto, warga Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru yang menekuni pembuatan layang-layang, sejak tahun 2000 an, kini banjir orderan. Bahkan kini omset yang didapat capai jutaan rupiah perbulannya.
Fery Riyanto menjelaskan, meski dibilang kurang layak diminati dari segi profesi, namun pekerjaan ini nyatanya bisa memberikan pundi rupiah jika ditekuni.
Dengan modal yang murah, dan penjualan yang laris bisa meraup untung jutaan rupiah setiap bulannya.
Pihaknya sudah menekuni ide bisnis layang - layang sejak tahun 2000an, hal tersebut bermula dari hobi memainkan layang - layang bersama dengan temannya.
Karena memiliki hobi bermain layang - layang, tak jarang dirinya harus rela untuk membeli. Dari situlah, muncul ide untuk membuat layang - layang sendiri dan memperjul belikannya.
Bisnis produksi layang - layang di Tulungagung merupakan peluang bisnis yang bagus, karena tidak ada persaingan bisnis.
Hingga akhirnya dirinya optimis untuk mendirikan bisnis produksi layang - layangnya sendiri yang dia kerjakan di rumahnya.
Pada mulanya, hasil karyanya dijual kepada teman - temannya yang juga hobi layang - layang, dan ternyata karyanya cukup diminati.
Kemudian temannya, memberikannya tender untuk membuat layang-layang. Lambat laun pihaknya terus berkarya untuk membuat layang - layang sesuai tren dan motif.
Untuk motifnya berbeda setiap tahunnya, seperti tren tokoh kartun maka dirinya membuat layang - layang dengan gambar Angry Birds, Transformer, Spongebob dan lain - lain.
"Dengan adanya tren ini, pihaknya selalu berinovasi agar bisnisnya selaku berkembang," ungkapnya.
Masih menurut Fery, perhari dirinya bisa memproduksi sebanyak 100 sampai dengan 500 layang - layang dari berbagai ukuran dan berbagai motif dengan dibantu oleh beberapa rekan kerjanya yang mana satu layang - layang dihargai Rp 14 - 50 ribu.
Lantaran banyaknya stok layang - layang dirumahnya, tak membuat Fery untuk berkecil hati. Dirinya juga memanfaatkan media online untuk strategi pemasarannya.
Bahkan dia juga pernah mendapatkan pesanan dari toko luar Tulungagung hingga luar Jawa seperti di Kalimantan.
Namun untuk wilayah yang sering menjadi langganannya sendiri berada di Bojonegoro dan Madura. Bahkan karena banyaknya pesanan, pihaknya mampu meraih omset Rp 5 juta.
"Meski jumlah layang-layang dirumahnya banyak, pihaknya optimis layang - layang tersebut bakal laku semua," ungkapnya.
Disinggung terkait kendala, sebenarnya tidak terlalu banyak kendala. Hanya cuaca ketika musim hujan, kreativitas motif, tren dan inovasi penjualan.
"Kendala pada musim, kalau kemarau ramai pesanan kalau penghujan agak ada penurunan," pungkasnya. (riz/dn)
What's Your Reaction?






