Presiden Jokowi Menolak Berkomentar Terkait Kritik 'Orde Baru' dari Megawati

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan sikap tegas dengan menolak memberikan tanggapan terhadap pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

29 Nov 2023 - 10:43
Presiden Jokowi Menolak Berkomentar Terkait Kritik 'Orde Baru' dari Megawati
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo dalam peringatan Puncak Hari Guru Nasional di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). [ANTARA/Rangga Pandu]

Jakarta Timur, (afederasi.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan sikap tegas dengan menolak memberikan tanggapan terhadap pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Megawati sebelumnya menyinggung bahwa pemerintahan saat ini dinilai bertindak serupa dengan masa Orde Baru.

"Saya tidak ingin memberi tanggapan," tegas Presiden Jokowi seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, saat diwawancarai dalam acara Gerakan Tanam Pohon Bersama di Hutan Kota Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023). Sikap Jokowi yang menutup diri terhadap komentar Megawati menciptakan ketegangan politik dalam lingkaran elite.

Megawati Soekarnoputri, dalam pidatonya di acara Rakornas Organ Relawan Ganjar-Mahfud, secara blak-blakan menyuarakan kekecewaannya terhadap penguasa saat ini yang dinilai bertindak layaknya rezim Orde Baru. Pengakuan Megawati ini mengundang reaksi dari ribuan relawan Ganjar-Mahfud yang hadir, yang dengan tegas berseru, "lawan, lawan, lawan."

"Mustinya ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel tahu nggak kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" tegas Megawati dalam orasinya, mencerminkan ketidakpuasan terhadap arah pemerintahan saat ini.

Megawati Soekarnoputri, yang merupakan mantan Presiden ke-5 Republik Indonesia, menyatakan rasa ketidakhormatannya dalam pernyataan kontroversial. Dalam suasana yang terasa penuh emosi, Megawati merincikan, "Ndak, kadang-kadang ya, kadang-kadang apa ya, saya manusia juga dong. Tetapi ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho."

Pernyataan ini menciptakan nuansa ketidaksetujuan di antara para pendukungnya dan membuka ruang diskusi mengenai penghormatan terhadap tokoh-tokoh politik senior.

Dalam kesempatan yang sama, Megawati Soekarnoputri menyampaikan ajakan kepada rakyat Indonesia untuk tidak takut melawan kecurangan yang mungkin terjadi pada Pemilihan Presiden 2024. Dengan penuh semangat, Megawati mengajak semua elemen masyarakat, termasuk polisi dan tentara, untuk bersatu melawan segala bentuk ketidakadilan.

"Kita kan rakyat Indonesia, polisi juga rakyat Indonesia, yang namanya tentara rakyat Indonesia, aparat juga rakyat Indonesia. Benar apa benar? Insyaf makanya, jangan takut," seru Megawati, menciptakan momentum bagi gerakan penolakan terhadap potensi kecurangan dalam proses politik mendatang.(mg-3/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow