Prabowo-Gibran Tidak Ambil Cuti Penuh, Utamakan Tugas Negara Selama Kampanye
Cuti kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tidak akan diambil secara penuh selama masa kampanye 75 hari.
Jakarta, (afederasi.com) - Cuti kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tidak akan diambil secara penuh selama masa kampanye 75 hari. Menurut Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, pasangan ini akan mengambil cuti sesuai kebutuhan.
"Cuti kampanye dilakukan saat dibutuhkan untuk cuti, ya dia cuti, bisa akhir pekan, bisa awal pekan. Pokoknya saatnya dibutuhkan. Kan undang-undang memperbolehkan cuti sewaktu-waktu dibutuhkan," ungkap Nusron Wahid seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, pada Senin (27/11/2023).
Meskipun belum ada kebutuhan untuk cuti kampanye, Prabowo dan Gibran tetap melaksanakan tugas masing-masing sebagai Menteri Pertahanan dan Wali Kota Solo. Nusron menegaskan bahwa keputusan ini bukan karena kepercayaan diri atas elektabilitas tinggi dalam survei, melainkan karena Prabowo-Gibran mengutamakan tugas negara.
"Kepentingan negara jauh lebih diutamakan daripada sekedar kepentingan kampanye. Apapun, beliau mendapatkan amanat menjadi menteri pertahanan. Kalau nanti waktunya cuti dan kemudian kampanye terus meninggalkan tugas negara, nanti yang melayani ngurus negara siapa?" tegas Nusron.
Ketika ditanya apakah akan mengambil cuti selama seminggu atau selama masa kampanye, Gibran enggan memberikan jawaban yang pasti. Menurutnya, keputusan mengambil cuti akan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Ya nanti ya," kata Gibran singkat ketika ditanya apakah akan cuti. Ditanya lebih lanjut mengenai rencana cuti, Gibran hanya menegaskan, "Ya rencana seperti itu," dan "Ya sesuai aturan."
Pasangan Prabowo-Gibran menegaskan bahwa keputusan mereka untuk tidak mengambil cuti penuh selama kampanye bukanlah indikator kepercayaan diri, melainkan komitmen untuk menjalankan amanat yang diberikan oleh masyarakat. Mereka akan terus berfokus pada tugas negara dan mematuhi aturan yang berlaku seiring berjalannya proses kampanye.(mg-3/jae)
What's Your Reaction?


