PNM Cetak Sejarah dengan Luncurkan Obligasi dan Sukuk 'Orange Bonds' Pertama di Indonesia, Fokus pada Pemberdayaan Perempuan"
Jakarta, (afederasi.com) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatatkan tonggak baru dalam industri keuangan Tanah Air dengan menjadi pelopor penerbit Obligasi dan Sukuk Berwawasan Sosial (Orange Bonds) senilai Rp16 triliun. Instrumen inovatif ini terdiri dari PUB Obligasi senilai Rp6 triliun dan PUB Sukuk senilai Rp10 triliun, yang secara khusus ditujukan untuk memberdayakan perempuan prasejahtera melalui pendanaan inklusif.
Keberhasilan PNM meluncurkan Orange Bonds tidak hanya mencerminkan terobosan di pasar modal, tetapi juga menegaskan komitmen nyata dalam mendorong kesetaraan gender, selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) Goal 5. Langkah strategis ini turut berkontribusi memangkas kesenjangan pendanaan SDGs di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp24.000 triliun.
Dana hasil penerbitan akan dialokasikan untuk memperluas program PNM Mekaar dan PNM Mekaar Syariah, yang memberikan pembiayaan serta pendampingan kepada perempuan pelaku usaha ultra mikro di seluruh Indonesia. Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM, menegaskan bahwa Orange Bonds bukan sekadar produk investasi, melainkan katalisator perubahan sosial.
"Ini adalah instrumen pertama di pasar modal Indonesia yang secara khusus berfokus pada pemberdayaan perempuan. Kami ingin menciptakan keuangan yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi masyarakat," tegas Arief dalam konferensi pers, Sabtu (28/6/2025).
PNM berhasil mengumpulkan Rp1 triliun pada tahap awal penerbitan obligasi, dengan rincian:
-
Seri A: Tenor 370 hari, kupon 6,25% per tahun.
-
Seri B: Tenor 3 tahun, kupon 6,65% per tahun.
-
Seri C: Tenor 5 tahun, kupon 6,85% per tahun.
Sementara itu, Sukuk Mudharabah bernilai Rp1,75 triliun juga diterbitkan dengan skema serupa, menawarkan bagi hasil kompetitif:
-
Seri A: 370 hari, bagi hasil 6,25%.
-
Seri B: 3 tahun, bagi hasil 6,65%.
-
Seri C: 5 tahun, bagi hasil 6,85%.
Kedua instrumen ini meraih peringkat tertinggi (idAAA dan idAAAsy) dari PEFINDO, menunjukkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas PNM meski di tengah gejolak ekonomi global.
PNM menggandeng Impact Investment Exchange (IIX) sebagai mitra strategis dalam membangun pasar modal sosial. Selain itu, sejumlah lembaga sekuritas ternama seperti BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Bahana Sekuritas turut terlibat sebagai penjamin emisi.
Arief menambahkan, ke depan PNM akan terus memperluas jangkauan melalui digitalisasi, penguatan ekosistem ultra mikro, dan pelatihan berkelanjutan bagi nasabah. "Kami berkomitmen untuk memperkuat tata kelola berbasis prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) sebagai bagian dari dampak berkelanjutan," ujarnya.
Pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 9 Juli 2025, dengan pembayaran kupon/bagi hasil secara triwulan. Melalui inisiatif ini, PNM semakin mempertegas perannya sebagai garda terdepan dalam #PNMuntukUMKM dan #PNMPemberdayaanUMKM, membuka akses keuangan bagi perempuan demi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Dengan kombinasi antara nilai investasi dan dampak sosial, Orange Bonds PNM menjadi bukti bahwa pasar modal Indonesia bisa menjadi alat transformasi bagi masyarakat prasejahtera.(dik)
What's Your Reaction?


