Petani Tembakau Diimbau Pilih Tanaman yang Bersahabat dengan Air

Jombang, (afederasi.com) - Cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Mei 2025 membuat Dinas Pertanian Jombang bergerak cepat. Sejumlah petani di utara Brantas diimbau untuk sementara menghindari penanaman tembakau jika tidak ingin merugi akibat hujan yang terus menerus.
“Dalam sosialisasi terakhir di Tanjungwadung beberapa hari lalu, kami mendatangkan pihak BMKG yang menyatakan bahwa masih ada ancaman cuaca ekstrem hingga akhir bulan ini,” terang Kepala Dinas Pertanian Jombang, Much Rony.
Rony juga menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, BMKG menginformasikan bahwa kondisi kemarau setelah cuaca ekstrem ini akan menjadi kemarau basah yang berlangsung cenderung singkat.
“Ini menjadi dasar bagi kami untuk mengimbau petani agar sementara waktu menggeser pola tanam, khususnya tembakau di utara Brantas,” lanjutnya.
Menurut Rony, dengan kondisi kemarau basah yang cenderung singkat, akan sangat berisiko jika petani tetap memaksakan untuk menanam tembakau. “Meskipun bagi petani di utara Brantas, tembakau sudah menjadi pilihan utama, kami tetap menyampaikan imbauan ini,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau agar petani tahun ini bisa beralih ke komoditas lain yang lebih ramah air, seperti tanaman padi atau tanaman lainnya. “Yang jelas, tugas kami adalah menyampaikan informasi ini, keputusan tetap ada di tangan petani,” imbuhnya.
Rony juga tidak menampik bahwa saat ini sejumlah petani di utara Brantas sudah mulai menanam tembakau meskipun cuacanya kurang bersahabat, terutama bagi penggarap lahan di kawasan lereng pegunungan.
“Kalau di tanah moiring mungkin masih cenderung lebih aman, dan sudah ada beberapa yang memulai. Namun, bagi yang di sawah, ini cukup mengkhawatirkan,” tambahnya.
Sementara itu, petani sawah yang tetap ingin menanam tembakau kini mulai melakukan antisipasi dengan cara membuat saluran air lebih cepat mengalir. “Salah satunya, kemarin ada petani yang membuat parit di sawahnya lebih dalam, sampai 45 sentimeter, agar air tidak menggenang di atas,” pungkasnya. (san)
What's Your Reaction?






