Perajin Batik di Gresik: Kreativitas dengan Motif Lokal untuk Pasar Global
Era digitalisasi yang pesat telah menjadi tantangan bagi perajin batik tulis di Kabupaten Gresik.

Gresik, (afederasi.com) - Era digitalisasi yang pesat telah menjadi tantangan bagi perajin batik tulis di Kabupaten Gresik. Mereka harus berinovasi dalam berbagai aspek, mulai dari proses pembuatan, penambahan motif dan warna, hingga pemasaran, agar bisa bersaing di pasar global.
Salah satu perajin batik tulis yang berhasil menonjolkan kreativitasnya adalah Nur Kholis (42), asal Desa Legowo, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Selain menggunakan media online untuk memasarkan produk-produknya, pemilik Batik Bangsawan ini juga terus mengembangkan berbagai motif agar batik buatannya semakin diminati oleh para penggemar batik.
Yang menarik, motif-motif yang dihasilkan oleh Batik Bangsawan ini sering kali mengangkat tema lokal, mencerminkan kearifan lokal, dan terinspirasi dari budaya serta kehidupan masyarakat di Kabupaten Gresik, terutama di tiap kecamatan atau desa.
“Kita memiliki banyak kekhasan di Gresik, bukan hanya motif damar kurung, tetapi juga tema-tema lain seperti wisata desa. Semua bisa menjadi motif batik karya kita,” kata Kholis pada Selasa (03/10/2023).
Kholis memulai usahanya pada tahun 2010, awalnya sebagai pedagang yang menjual batik dari luar Gresik. Namun, seiring berjalannya waktu, ia beralih untuk membuat batik sendiri dengan motif-motif khas Gresik.
“Pada tahun 2016, kami mulai membuat sendiri dengan mengangkat tema-tema budaya asli Gresik seperti damar kurung dan aktivitas sosial masyarakat,” jelasnya.
Kini, Kholis mengklaim memiliki lebih dari 100 motif batik tulis karya sendiri. Beberapa karyanya telah mendapatkan pengakuan dalam berbagai acara nasional dan terjual di berbagai daerah bahkan hingga mancanegara.
“Kami memiliki lebih dari 100 motif batik tulis, semuanya mengambil tema dari Gresik,” tambahnya.
Tentang pemasaran, Kholis menjelaskan bahwa konsumen dapat membeli produknya secara online melalui situs web. Meski begitu, banyak yang lebih memilih untuk bertransaksi secara langsung di toko karena ingin memastikan bahwa batik tulis yang mereka beli benar-benar asli.
“Malahan banyak yang bertransaksi secara langsung karena hanya sedikit batik tulis yang dipajang di toko, sementara yang lain lebih banyak disimpan di rumah,” ungkapnya.
Harga batik tulis di Batik Bangsawan berkisar mulai dari Rp 500.000. Harganya dapat bervariasi tergantung pada tingkat kerumitan motif dan kombinasi warna. (frd)
What's Your Reaction?






