Pemanfaatan Sampah sebagai Bahan Bakar Alternatif di Industri Semen untuk Lingkungan Berkelanjutan

Sampah tak lagi menjadi masalah bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), perusahaan yang semakin kreatif dalam pemanfaatan bahan bakar alternatif.

23 Oct 2023 - 08:54
Pemanfaatan Sampah sebagai Bahan Bakar Alternatif di Industri Semen untuk Lingkungan Berkelanjutan
Ilustrasi. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) semakin memanfaatkan penggunaan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan atau refuse-derived fuel (RDF).

Temanggung, (afederasi.com) - Sampah tak lagi menjadi masalah bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), perusahaan yang semakin kreatif dalam pemanfaatan bahan bakar alternatif. Kini, SIG menggunakan refuse-derived fuel (RDF), yang berasal dari sampah perkotaan, untuk mendukung berbagai operasi perusahaan mereka. Pendekatan inovatif ini merupakan upaya untuk mengatasi persoalan sampah yang kerap mengancam lingkungan dan keberlanjutan sosial.

Setelah berhasil menjalin kemitraan dengan beberapa pemerintah daerah, seperti Aceh, Cilacap, DKI Jakarta, Banyumas, dan pengelola sampah di Bali, SIG terus bergerak maju. Kali ini, melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), mereka berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam penggunaan RDF untuk menyelesaikan permasalahan sampah di wilayah tersebut. Sampah menjadi fokus utama dalam mengatasi isu ini.

Kerja sama ini menghasilkan terobosan penting. RDF yang akan dihasilkan dari Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang akan dibangun di Desa Sanggrahan, Kabupaten Temanggung, akan menjadi sumber energi utama. Kerja sama antara SBI dan Pemkab Temanggung ini akan berlangsung selama tiga tahun, membuktikan komitmen mereka dalam mengelola sampah secara berkelanjutan.

Tak hanya mengurangi persoalan sampah, pemanfaatan RDF juga membantu mengurangi emisi karbon, yang menjadi salah satu penyebab pemanasan global dan perubahan iklim. Vita Mahreyni, Corporate Secretary SIG, menekankan bahwa pemanfaatan RDF dalam produksi semen bukan hanya untuk lingkungan dan sosial, tetapi juga sebagai langkah ekonomi sirkular yang ramah lingkungan.

Dalam pandangan Vita Mahreyni, kolaborasi antara industri dan pemerintah daerah merupakan langkah penting. Ini menciptakan nilai bersama dan membantu menjaga keberlanjutan lingkungan. Dampak perubahan iklim yang dirasakan saat ini semakin menekankan urgensi kerja sama semacam ini.

Lebih lanjut, Vita Mahreyni menjelaskan bahwa pengelolaan sampah menjadi RDF dilakukan oleh unit usaha SBI, yaitu Nathabumi, menggunakan metode co-processing. Sampah diolah menjadi bahan bakar untuk produksi semen dalam tanur bersuhu tinggi, dengan hasil akhir yang ramah lingkungan dan tanpa residu. Pendekatan ini selaras dengan komitmen SIG dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Melalui kerja sama dengan Pemkab Temanggung dalam pemanfaatan RDF, SIG berharap dapat mencapai target penurunan emisi karbon scope 1 menjadi 515 kg CO2 per ton semen setara pada tahun 2030. Ini adalah langkah nyata menuju keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan. Sampah, yang pada awalnya menjadi masalah, kini menjadi bagian dari solusi yang inovatif.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow