Menjelang Idul Adha, Bisnis Salon Sapi di Tulungagung Banjir Orderan
Tidak hanya berat badan, kebersihan dan penampilan ternak juga menjadi perhatian utama para pembeli sebelum bernegosiasi harga.
Tulungagung, (afederasi.com) - Sugeng Riyanto, warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, telah menekuni bisnis unik selama 12 tahun terakhir: salon sapi. Menjelang Idul Adha, usahanya ini selalu dibanjiri orderan.
Sugeng memulai bisnis ini di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol. Setiap menjelang Idul Adha, pasar ini ramai dikunjungi masyarakat yang mencari hewan kurban. Tidak hanya berat badan, kebersihan dan penampilan ternak juga menjadi perhatian utama para pembeli sebelum bernegosiasi harga.
Melihat peluang ini, Sugeng menawarkan jasa "Salon Sapi," layanan yang mirip dengan manicure dan pedicure untuk manusia. "Saya sudah menjalankan jasa salon sapi sejak 2012," jelas Sugeng, Kamis (30/5/2024).
Walaupun terdengar asing bagi masyarakat umum, layanan ini sangat membantu para pedagang hewan ternak dalam menjual hewan mereka. Di tengah hiruk-pikuk pasar, Sugeng menawarkan perawatan tanduk dan kuku sapi dengan harga terjangkau, berkisar antara Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per ekor, tergantung tingkat kesulitan.
"Rata-rata mulai Rp 30 - 50 ribu per ekor. Kalau tanduknya besar dan memerlukan waktu lama, harganya mulai Rp 50 ribu," ujarnya. Sugeng menambahkan bahwa tanpa perawatan, tanduk dan kuku sapi bisa terlihat kusam dan kurang menarik, yang dapat mengurangi minat pembeli.
Layanan salon sapi ini biasanya memakan waktu sekitar 30 menit, namun bisa mencapai 1 jam jika prosesnya sulit. "Para pedagang yakin bahwa sapi mereka akan lebih menarik setelah dipermak," ungkap Sugeng.
Menjelang Idul Adha 2024, Sugeng menerima lebih dari 10 orderan per hari, jauh lebih banyak dibanding hari-hari biasa. "Jelang Idul Adha selalu ramai orderan jasa salon sapi," tegasnya.
Namun, bisnis ini tidak tanpa tantangan. Sugeng sering menghadapi perlawanan dari sapi yang merasa terganggu saat dirawat. "Pernah diserang saat membersihkan kuku sapi, mungkin dia merasa terganggu. Tetapi bagi saya hal itu sudah biasa, kuncinya hanya satu, jangan ragu," jelasnya.
Dengan ketekunan dan keyakinannya, Sugeng Riyanto terus menjalankan bisnis salon sapinya, membantu para pedagang hewan ternak meningkatkan daya tarik sapi mereka di pasar. (riz/dn)
What's Your Reaction?


