Menanggapi Tantangan Sakit Haid: Pil KB Modern dengan Drospirenon sebagai Solusi Efektif untuk Redakan Gejala PMS dan PMDD

Perempuan yang mengalami sakit haid sebelum datang bulan seringkali harus menghadapi gangguan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas.

10 Nov 2023 - 12:55
Menanggapi Tantangan Sakit Haid: Pil KB Modern dengan Drospirenon sebagai Solusi Efektif untuk Redakan Gejala PMS dan PMDD
Ilustasi produk mesntruasi (Pexels/Mike Murray)

Jakarta, (afederasi.com) - Perempuan yang mengalami sakit haid sebelum datang bulan seringkali harus menghadapi gangguan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas. Pre-Menstrual Syndrome (PMS) atau Sindrom Pramenstruasi adalah penyebab utama kondisi ini. Beberapa mungkin belum menyadari bahwa gejala PMS dapat dikurangi dengan penggunaan alat kontrasepsi, seperti pil KB.

Dalam menjelaskan gejala sakit PMS, Head of Medical Department Pharmaceuticals Bayer Indonesia, dr. Dewi Muliatin Santoso, menyebutnya sebagai Gejala Pramenstruasi dan Premenstrual dysphoric disorder (PMDD). Gejala ini mencakup perubahan fisik, perilaku, dan emosi yang dapat meresahkan perempuan sebelum menstruasi. PMDD bahkan bisa memunculkan kecemasan, serangan panik, mudah marah, suasana hati yang buruk, perubahan nafsu makan, dan masalah kesehatan lainnya yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Penelitian menyebutkan bahwa PMDD tidak hanya memengaruhi aspek-aspek umum seperti suasana hati dan nafsu makan, tetapi juga dapat menimbulkan masalah pada kulit, pernapasan, penglihatan, dan pencernaan. Hal ini mengindikasikan bahwa gangguan pramenstruasi dapat memiliki dampak yang luas dan kompleks pada kesehatan perempuan, bahkan hingga pada sistem organ tubuh.

"Sebelum atau selama haid, perempuan kerap kali mengalami PMS maupun gejala lebih parah yang biasa disebut PMDD, yang dapat mempengaruhi kesehatan perempuan secara menyeluruh. Namun sayangnya, hal ini seringkali diabaikan atau dianggap sepele oleh masyarakat," ungkap dr. Dewi Muliatin Santoso dari Bayer Indonesia seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Data menunjukkan bahwa sekitar 6 juta perempuan di seluruh dunia menderita PMDD. Namun, angka sebenarnya diperkirakan lebih tinggi karena banyak perempuan yang tidak melaporkan gejalanya karena khawatir akan pandangan negatif. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak besar pada kesehatan perempuan selama masa reproduksi, jika tidak ditangani dengan serius.

"Sebelum atau selama haid, perempuan kerap kali mengalami PMS maupun gejala lebih parah yang biasa disebut PMDD, yang dapat mempengaruhi kesehatan perempuan secara menyeluruh. Namun sayangnya, hal ini seringkali diabaikan atau dianggap sepele oleh masyarakat," ujar dr. Dewi Melalui keterangan resmi yang diterima dari Bayer Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan kesehatan reproduksi perempuan, dr. Dewi memberikan kabar baik dengan menyebut bahwa pil KB modern, seperti yang mengandung Drospirenon, dapat membantu meredakan gejala PMS dan PMDD. Drospirenon, yang merupakan kontrasepsi oral kombinasi, bukan hanya mencegah kehamilan tetapi juga terbukti efektif dalam mengatur hormon yang berperan dalam gejala pramenstruasi.

"Drospirenon memiliki sifat seperti Progesteron yang membantu mengatur proses dan siklus menstruasi. Ini adalah satu-satunya kontrasepsi hormonal yang telah menjalani uji coba besar dan terkendali, hingga terbukti efektif mengatasi PMDD," kata dr. Dewi.

Meski memberikan solusi, dr. Dewi menekankan bahwa pil KB modern yang mengandung Drospirenon hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter. Oleh karena itu, sangat penting bagi perempuan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan pil KB tersebut. Konsultasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa penggunaan pil KB sesuai dengan kondisi kesehatan individu dan memberikan manfaat maksimal.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow