Mabuk Keroyok Peslat Hingga Tewas, Enam Orang Jadi Tersanga, 3 Masuk DPO 

27 May 2024 - 06:41
Mabuk Keroyok Peslat Hingga Tewas, Enam Orang Jadi Tersanga, 3 Masuk DPO 
Para Tersangka kasus pengeroyokan  antar perguruan silat saat diamankan di Mapolres Gresik. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) - Sejumlah pendekar silat terlibat pengeroyokan hingga merenggut nyawa SW (28) pemuda anggita perguruan silat asal Krian, Sidoarjo. Korban tewas usai dipukul menggunakan botol di bagian kepala.

Jajaran Satreskrim bergerak cepat dan berhasil mengamankan enam pelaku yakni, CDP (18) NRE (19) MNA (19). Ketiganya asal Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Gresik, EG (19) dan ADS (18) keduanya asal Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Gresik. 

Kemudian satu orang merupakan Anak di Bawah Umur (ABH). Enam tersangka pengeroyokan antar perguruan di Gresik sudah diamankan di Mapolres Gresik.

Dari penangkapan tersebut, masih ada tiga tersangka lain, yang saat ini ditetapkan menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO). Dua diantaranya adalah ABH, dan Ilham Bagus alias Celleng. 

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, ada dua kejadian pengeroyokan, pada Minggu dini hari (19/05/2024). Kejadian yang pertama berawal saat para tersangka sedang ngopi, melihat ada orang dari perguruan lain, mereka para tersangka berhenti dan mengeroyok kedua korban asal Driyorejo. Namun, kedua korban langsung kabur dan tidak sampai meninggal dunia.

Sedangkan tindakan pengeroyokan yang kedua dilakukan para tersangka saat sengaja nongkrong di sebuah warung, mereka (para tersangka) sweping mendatangi perguruan lain, menanyakan kepada perguruan lain yang sedang melakukan latihan.

“Mereka (para tersangka), menanyakan latihan tersebut ada izinnya atau tidak, akhirnya sekelompok (pendekar silat) yang beda dengan para tersangka, menghubungi korban yang berada di Krian Sidoarjo,” ungkap AKP Aldhino, Minggu  (26/05/2024).

Saat itu korban, beber AKP ldhino, datang ke Driyorejo bermaksud ingin mengklarifikasi kepada para tersangka. Karena tidak senang dengan perlakuan korban, para tersangka langsung melakukan pengeroyokan kepada korban dan temannya dari Driyorejo.

AKP Aldhino menambahkan, korban saat itu sempat bertanya, kenapa temannya diganggu saat latihan, kerena tidak senang dengan perlakuan korban, akhirnya para tersangka melakukan pengeroyokan kepada dua korban. Salah satunya korban meninggal dunia..

“Korban yang meninggal dunia ini, ada bekas luka di bagian kepala akibat pukulan botol kaca,” imbuhnya.

"Sebelum melakukan sweeping para tersangka lebih dulu minum minuman keras," pungkas AKP Aldino. (frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow