Luput Dari Pengawasan, Balita di Ngunut Tewas Terapung di Kolam Ikan Patin
Tulungagung, (afederasi.com) – Sahya Alfaradis (2) balita asal Lingkungan 8 Desa/Kecamatan Ngunut, ditemukan tewas di kolam ikan patin disamping rumahnya pada , Selasa (4/10/2022).
Diduga kejadian tersebut lantaran adanya keteledoran keluarga, sehingga bayi luput dari pengawasan.
Panit Binmas Polsek Ngunut, Iptu Dwi Purnomo menjelaskan, kejadian berawal dari adanya laporan warga ke pihak kepolisian sekitar pukul 15.00 WIB, yaitu laporan terkait adanya balita yang ditemukan meninggal di kolam ikan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak Polsek Ngunut kemudian meneruskan ke Unit Inafis Polres Tulungagung .
Sesampainya petugas dilokasi, isak tangis keluarga tak terbendung lantaran korban sudah dalam keadaan pucat dan dinyatakan meninggal dunia.
“Korban meninggal di kolam ikan patin samping rumah dengan kedalaman 1,5 meter,” jelas Dwi, Selasa, (4/10/2022).
Lebih lanjut Dwi menuturkan, usai kejadian tersebut pihak unit Inafis Polres Tulungagung melakukan visum pada tubuh korban dan dari hasil visum tidak ditemukan tanda kekerasan. “Kejadian tersebut murni kecelakaan,” ungkapnya.
Usai itu jenazah dibawa ke dalam rumah, dan pihak kepolisian menggali informasi atas kejadian tersebut, dan didapati keterangan bahwa korban di dalam rumah dengan ayah, nenek dan bibinya, sedangkan ibu korban bekerja di luar negeri.
Pada saat itu diduga semua pihak keluarga dalam keadaan sibuk, tak hanya itu pintu yang megarah ke kolam pada saat itu dalam keadaan terbuka sedangkan biasanya dalam kondisi tertutup.
Dengan kondisi terbuka itu membuka akses korban untuk mengarah ke kolam apalagi sisi kolam juga tidak tinggi sehingga korban yang masih balita bisa langsung mengarah ke permukaan kolam ikan.
“Jadi pintu dalam keadaan terbuka, kemudian balita tersebut berjalan ke kolam dan langsung ke arah kolam, apalagi sisi pembatas kolam juga tidak terlalu tinggi sehingga dengan mudah korban masuk ke kolam,”ungkapnya.
Usai kejadian itu, pihak keluarga mencari keberadaan korban dan setelah dipanggil berkali-kali namun tidak ada sahutan, kemudian pihak keluarga teringat bahwa pintu sebelah timur rumah korban yang mengarah langsung ke kolam tidak ditutup, dan setelah dicek ternyata benar bahwa korban berada di kolam dengan kondisi mengapung.
Atas kejadian tersebut pihak keluarga menerima sebagai sebuah musibah memohon untuk tidak dilakukan autopsi.
“Jenazah kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemulasaran,” pungkasnya.(riz/dn)
What's Your Reaction?