Luhut Binsar Pandjaitan Tetap Memantau Dinamika Pilpres 2024: Pandangan Tentang Prabowo-Gibran

Meski sedang dalam proses pemulihan di rumah sakit di Singapura, Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tetap aktif memantau dinamika jelang Pilpres 2024.

26 Oct 2023 - 09:34
Luhut Binsar Pandjaitan Tetap Memantau Dinamika Pilpres 2024: Pandangan Tentang Prabowo-Gibran
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/luhut.pandjaitan)

Jakarta, (afederasi.com) - Meski sedang dalam proses pemulihan di rumah sakit di Singapura, Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tetap aktif memantau dinamika jelang Pilpres 2024. Salah satu perhatiannya tertuju pada langkah majunya Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto.

Luhut, yang menyadari bahwa masyarakat merespons positif terhadap formula pasangan Prabowo dan Gibran, juga memahami adanya keraguan di kalangan banyak pihak terkait pasangan capres-cawapres tersebut.

Kendati demikian, Luhut menganggap keraguan ini sebagai sesuatu yang wajar dalam negara demokrasi di mana beragam pendapat masyarakat dapat berkembang. Dia berharap agar perbedaan pendapat disampaikan dengan adab dan menjauhi caci maki serta ujaran fitnah yang tak berdasar.

Luhut memberikan pandangannya setelah melihat pengumuman resmi Prabowo dan Gibran sebagai capres-cawapres. Menurutnya, keduanya mencerminkan simbiosis sempurna antara kebijaksanaan yang berasal dari pengalaman dan energi segar generasi muda.

Luhut menjelaskan bahwa Indonesia, selain memiliki kekayaan sumber daya alam, juga memiliki potensi besar dalam generasinya. Oleh karena itu, negara ini memerlukan sinergi antara pengalaman dan inovasi generasi muda untuk mencapai kemajuan.

Luhut juga kembali memperhatikan sosok Gibran yang dihadapkan pada keraguan terkait pengalaman dalam memimpin negara. Namun, dia mengingatkan bahwa bahkan Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, pada awal terjun ke dunia politik Indonesia, juga menghadapi keraguan publik.

Luhut mengingatkan bahwa Jokowi pada akhirnya berhasil menjadi pemimpin yang dihormati setelah memenangkan dua pemilihan presiden di Indonesia. Pada saat itu, Jokowi memiliki tingkat persetujuan yang tinggi, yaitu lebih dari 80 persen, dalam tahun terakhir masa jabatannya.

Dengan pemahaman tersebut, Luhut mengakui adanya keraguan publik terhadap Gibran. Namun, dia meyakini bahwa Prabowo dan Gibran memiliki niat tulus untuk melayani dan memajukan negara.

Luhut menekankan pentingnya persatuan dan kolaborasi dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai kunci kemajuan. Dia juga melihat pasangan Prabowo-Gibran sebagai simbol harapan untuk Indonesia Maju, yang mencerminkan sinergi antara persatuan dan percepatan dalam meneruskan pembangunan berkelanjutan yang sedang disiapkan saat ini. (mg-3/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow