Kupatan Pekauman, Tradisi Unik Lebaran di Gresik Simbol Kerukunan Warga dengan Sajian Khas lontong Kupat
Gresik, (afederasi.com) - Di momen lebaran di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ada tradisi budaya unik lebaran yang hanya bisa ditemui di wilayah ini. Tradisi tersebut dikenal dengan 'Kupatan Pekauman'. Tradisi budaya yang sudah berlangsung turun-temurun ini selalu digelar setiap 7 Syawal, atau tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Ya, tradisi lebaran itu tepatnya digelar warga Kelurahan Pekauman Kecamatan Kota Gresik yang lokasinya berada tak jauh dari Masjid Jamik Alun-Alun Kota Gresik. Selain warga, dalam tradisi lebaran biasanya juga dikunjungi sanak saudara bahkan tamu dari luar kota yang bersilaturahmi sambil menikmati sajian
Tak hanya menjadi ajang silaturahmi, Kupatan Pekauman juga menjadi momen kebersamaan antarwarga dan pengunjung dari luar daerah. Rumah-rumah warga dibuka lebar, menyambut tamu yang datang untuk saling bermaaf-maafan sambil menikmati hidangan khas Lebaran kedua ini.
Yang menjadi daya tarik utama adalah sajian opor lontong kupat atau lontong cap Gomeh, makanan khas ini nyaris selalu disajikan di setiap rumah. Selain itu ada juga makanan khas lain seperti gulai obos, ketupat, lepet, dan buras, jajanan yang dibuat dari beras dengan santan.
Suasana kekeluargaan semakin terasa dengan dekorasi ornamen ketupat, lampion Damar Kurung, dan spot foto khas Kupatan yang mempercantik gang-gang kecil.
Lurah Pekauman, Agus Hariyono mengungkapkan dalam tradisi budaya Kupatan Pekauman ini sebelumnya warga Pekauman biasanya terlebih dahulu menjalankan ibadah puasa Syawal selama 7 hari lamanya.
" Awal tradisi kupat Pekauman ada di RT. 05 kemudian meluas ke seluruh wilayah keluarahan Pekauman. Namun begitu puncaknya tetap ada di RT. 05 tepqtny di depan Balai Kelurahan Pekauman," tutur Agus.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani yang turut hadir dalam perayaan tersebut menyebut, tradisi ini diyakini sudah berlangsung lebih dari satu abad.
“Kupatan Pekauman bukan sekadar budaya, tapi simbol kerukunan dan kekompakan warga yang luar biasa,” Gus Yani, sapaan akrab Bupati.
Tradisi ini bermula dari kebiasaan warga Pekauman yang menjalankan puasa Syawal selama enam hari setelah Idulfitri. Pada hari ketujuh, mereka menggelar lebaran kedua dengan masakan ketupat dan aneka lauk sebagai ungkapan rasa syukur.
Tradisi Kupatan Pekauman bukan hanya tentang sajian khas kupat lontong, namun juga tentang merawat warisan leluhur, mempererat tali persaudaraan, dan menjaga semangat gotong royong.
Hal inilah yang menjadikan tradisi yang hanya ada di kota Gresik sebagai tradisi lebaran yang tak hanya unik, tapi juga sarat makna.(frd)
What's Your Reaction?


