KPU Kediri Gelar Debat Publik Perdana 

25 Oct 2024 - 06:08
KPU Kediri Gelar Debat Publik Perdana 
Suasana debat publik perdana di Insumo Kediri Convention Center (IKCC) pada Kamis, (24/10/2024). (KPU for afederasi.com) 

Kediri, (afederasi.com) - KPU Kabupaten Kediri menyelenggarakan debat publik perdana untuk Pilkada 2024 di Insumo Kediri Convention Center (IKCC) pada Kamis, 24 Oktober 2024. Debat ini diikuti oleh dua pasangan calon bupati dan wakil bupati. Pasangan nomor urut 1, Deny Widyanarko-Mudawamah, dan pasangan nomor urut 2, Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa. Acara ini menghadirkan lima panelis ahli dari berbagai bidang yang menguji gagasan kedua pasangan.

Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, menjelaskan bahwa debat publik merupakan bagian krusial dari rangkaian Pilkada serentak 2024 sesuai ketentuan PKPU Nomor 13 Tahun 2024. Debat ini menjadi kesempatan bagi para kandidat untuk menyampaikan visi dan misi mereka secara langsung kepada masyarakat, yang diharapkan dapat membantu pemilih dalam menentukan pilihan.

Nanang mendorong warga Kediri untuk memilih berdasarkan pemahaman mendalam terhadap visi dan misi kandidat, bukan karena ajakan atau dorongan pihak lain. Menurutnya, pilihan yang baik lahir dari kesadaran individu dan pemahaman yang matang. "Kami ingin Pilkada Kediri menghasilkan pemimpin yang berkomitmen membangun daerah dengan cara yang lebih baik dan damai," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Nanang juga mengingatkan pentingnya menjaga kompetisi yang sehat tanpa melibatkan ujaran kebencian atau praktik negatif. "Para calon hanya perlu menampilkan program unggulan mereka, bukan menjatuhkan lawan," pesannya kepada kedua paslon. KPU telah menjadwalkan debat publik kedua pada 12 November 2024 di Gedung Bagawanta Bhari, Kabupaten Kediri.

Debat pertama ini memberi panggung bagi pasangan calon untuk mengemukakan gagasan mereka. Pasangan nomor urut 1, Deny Widyanarko dan Mudawamah, memaparkan visi membangun Kabupaten Kediri menjadi daerah yang mandiri, maju, sejahtera, dan berkeadilan. Salah satu program unggulan yang mereka tawarkan adalah dana pembangunan dusun sebesar rp 300 hingga rp 500 juta per dusun per tahun, yang diharapkan dapat digunakan untuk mendorong kegiatan ekonomi masyarakat di bidang pertanian, peternakan, UMKM, dan perikanan. “Dengan APBD Kabupaten Kediri mencapai 3,6 triliun, program ini sangat mungkin direalisasikan,” ujar Deny.

Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa, menyoroti berbagai capaian mereka selama tiga setengah tahun menjabat, membuktikan komitmen mereka untuk pembangunan daerah. Salah satu inisiatif mereka adalah program Panji Corporate University untuk meningkatkan profesionalitas ASN di tingkat kabupaten, serta layanan Sahaja (Satu Hari Jadi) yang mempermudah pelayanan kependudukan. Di bidang kesehatan, mereka telah memperluas program Universal Health Coverage (UHC) dan menambah fasilitas Puskesmas rawat inap serta klinik sore.

Hanindhito juga menjelaskan bahwa pihaknya memberikan perhatian serius pada pendidikan sebagai investasi penting bagi masa depan. Salah satu realisasinya adalah pendirian sekolah berasrama SMA Dharma Wanita Boarding School serta pemberian insentif bagi guru Madin dan tenaga honorer lainnya. “Kami juga berkomitmen membuka 30.000 lapangan pekerjaan baru melalui Perda RTRW dan Peraturan Bupati untuk pengembangan kawasan industri,” jelasnya.

Debat ini diharapkan dapat membantu masyarakat memahami komitmen dan program yang ditawarkan oleh para calon pemimpin mereka. Dengan begitu, warga Kediri dapat membuat pilihan yang tepat berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap visi misi pasangan calon. (jae) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow